Anak Korban Pemerkosaan oleh 11 Orang Diduga Dieksploitasi Seksual
Perlu dalami adanya dugaan eksploitasi prostitusi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan juga Pemerhati Anak dan Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan, 11 pelaku pemerkosaan anak 15 tahun di Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) harus dihukum dengan tegas.
Dia mengutuk keras kejahatan seksual terhadap anak usia 15 tahun di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, yang diduga dilakukan oleh 11 pelaku dewasa, di antaranya Kepala Desa, Guru dan anggota Brimob.
"Apalagi anak korban diketahui tinggal sendiri karena kedua orang tuanya bercerai, sehingga korban sangat butuh pekerjaan agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kondisi anak korban tersebut sangat rentan dieksploitasi pihak tak bertanggung jawab. Anak korban mulai bekerja di rumah makan sekretariat pemuda adat di Desa Sausu, Taliabo pada April 2022, dan korban tidak mengetahui bahwa di rumah makan tersebut ada pelayan perempuan yang membuka layanan prostitusi. Hal ini tentu perlu diselidiki lebih dalam oleh pihak kepolisian," kata Retno dalam keterangannya, Kamis (1/6/2023).
Baca Juga: Aborsi Anak Korban Pemerkosaan Secara Legal Masih Terhambat
1. Perlu dalami adanya dugaan eksploitasi
Retno mengatakan, persetubuhan dengan anak adalah tindak pidana dan tak punya konsep suka sama suka dan konsen atau persetujuan pada anak. Maka dari itu, para pelaku harus diberi hukuman semaksimal mungkin.
"Karena melakukan persetubuhan dengan anak merupakan tindak pidana, sebab untuk korban usia anak tidak ada konsep suka sama suka dan persetujuan terhadap anak, hal ini didasarkan pada Undang-Undang Perlindungan Anak, dimana pelaku dapat dituntut hukuman 5-15 tahun. Kalau pelakunya orang terdekat korban seperti guru, maka hukumannya dapat diperberat sepertiga," ujarnya.
Retno mengatakan, polisi pelu mendalami apakah korban anak adalah korban eksploitasi seksual setelah diketahui adanya dugaan unsur bujuk rayu, seperti dijanjikan sesuatu.
"Tentu hal ini bisa ditelusuri dari pernyataan dan hubungan antara ke 11 terduga pelaku yang 10 di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata dia.
Baca Juga: Kemen PPPA Desak Usut Kasus Remaja Diperkosa 11 Orang di Sulteng