Apakah Laki-laki Tak Bisa Jadi Korban Kekerasan Seksual? Ini Faktanya
Kekerasan pada laki-laki jarang terlihat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kasus kekerasan seksual bisa menimpa siapa saja dan kapan saja. Bukan hanya pada perempuan, kekerasan seksual juga dapat menimpa laki-laki.
Dalam buklet Indonesia Judicial Research Society (IJRS) berjudul “Data dan Fakta Kekerasan Seksual di Indonesia 2021” dijelaskan bahwa 12.389 laki-laki di Indonesia pernah mengalami kekerasan seksual, baik secara verbal, fisik, pemaksaan melihat konten porno, intimidasi atau ancaman beraktivitas seksual dan atau perkosaan.
Selain itu, satu dari 17 anak laki-laki dan satu dari 11 anak perempuan juga pernah alami kekerasan seksual.
Baca Juga: IJRS: Banyak Kasus Kekerasan Seksual Tak Dilaporkan
1. Lekatnya toxic masculinity di Indonesia
Kekerasan pada laki-laki jarang terlihat, karena lekatnya standarisasi pada sikap atau sifat seorang pria secara berlebihan atau yang disebut dengan toxic masculinity.
“Toxic masculinity adalah sifat-sifat maskulin yang dilebih-lebihkan yang telah diterima atau diagungkan oleh banyak budaya, misalnya laki laki selalu minim empati, selalu ingin mendominasi dan atau mengontrol orang lain dan selalu menginginkan hubungan seksual,” tulis buklet IJRS yang dikutip IDN Times, Minggu (29/5/2022).
Hal ini berkontribusi pada budaya kekerasan seksual seperti pemerkosaan terhadap laki-laki seringkali diabaikan dan tak dilaporkan. Gunung es kasus kekerasan seksual akhirnya semakin mendalam.
Baca Juga: IJRS: Mayoritas Pelaku Kekerasan Seksual adalah Kerabat Korban