Beban Ganda Perempuan Saat Pandemik, Jadi Ibu Sekaligus Guru
Punya tanggung jawab lebih untuk dampingi pendidikan anak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 berdampak pada double burden atau beban ganda perempuan yang kini punya tanggung jawab lebih untuk dampingi pendidikan anak sehingga dituntut punya kapasitas keterampilan lebih.
Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Lenny N. Rosalin, mengungkapkan peran perempuan atau ibu dalam pendampingan anak lebih banyak dari laki-laki. Pemilihan sekolah dan pendidikan lainnya kerap jadi tanggung jawab perempuan. Apalagi saat sekolah dialihkan ke rumah, perempuan pun mengambil alih peran jadi guru.
“Peran ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak menjadi penting, terutama dalam mencetak SDM generasi emas,” kata dia dalam webinar Peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2022 secara virtual, dilansir Rabu (1/6/2022).
Baca Juga: Kementerian PPPA dan Australia Sinergi Isu Gender, Perempuan dan Anak
1. Pengambilan keputusan pendidikan dari kedua orangtua
Lenny mengatakan KemenPPPA mendorong relasi gender yang setara dan adil antara kedua orang tua dalam pengambilan keputusan terkait pendidikan anak dalam sebuah keluarga sebagai upaya peningkatan kualitas keluarga.
Dari dua pertiga total penduduk Indonesia sebanyak 270,2 juta jiwa, 65,2 persen adalah perempuan dan anak. Potensi luar biasa ini perlu diberdayakan secara optimal apalagi jika dilihat dari data Human Development Index (HDI), Gender Development Index (GDI), dan Gender Inequality Index (GII) Tahun 2020 yang menunjukkan Indonesia masih berada di peringkat yang kurang memuaskan.
Baca Juga: [QUIZ] Kuis Gambar Ini Temukan Kekuatanmu sebagai Perempuan