Dalih Puaskan Pacar, Mahasiswi di UNAND Rekam dan Foto Tubuh Temannya
Pelaku merendahkan harkat dan martabat sesama perempuan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Peristiwa kekerasan seksual dialami oleh sembilan mahasiswi Universitas Andalas (UNAND), Sumatra Barat. Pelaku adalah dua orang mahasiswa di kampus yang sama.
Salah satu pelaku adalah seorang mahasiswi yang cukup mengenal dekat para korban bahkan dalam melakukan aksinya, pelaku sering kali menginap di kost atau rumah para korban.
Diduga dalam melakukan aksinya pelaku mengambil foto dan merekam video bagian tubuh yang sensitif dari para korban. Pelaku berdalih bahwa tindaknya ini semata-mata untuk memuaskan nafsu pelaku lainnya yang merupakan pacarnya.
“Kami mengecam keras apapun bentuk kekerasan seksual yang terjadi, terlebih perbuatan tersebut dilakukan oleh salah satu pelaku perempuan yang seharusnya menjaga kehormatan para korban yang sama-sama perempuan. Sebagai sesama perempuan harus saling melindungi, menghargai, dan tidak melakukan perbuatan yang merendahkan harkat dan martabat perempuan lainya,” ungkap Ratna Susianawati, Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kemen PPPA dalam keterangan persnya, dilansir Kamis (2/3/2023).
Baca Juga: Korban Kekerasan, Bocah Lima Tahun di Jambi Meninggal Dunia
1. Telah dilakukan BAP pada 11 orang saksi
Apresiasi diberikan pada korban yang telah berani melaporkan kekerasan seksual yang telah dialaminya dan reaksi cepat yang dilakukan oleh Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Andalas. Korban langsung mendampingi usai adanya laporan korban.
Satgas melanjutkan laporan ini baik ke kampus maupun pihak kepolisian. Sejauh ini pihak kepolisian telah melakukan BAP kepada 11 orang saksi.
“Banyak korban kekerasan seksual yang tidak berani melapor karena kasus seperti ini masih dianggap aib atau tabu, bahkan sering kali korban yang justru disalahkan dan mendapatkan revictimisasi,” kata Ratna.
Baca Juga: 18 Anak Korban Kekerasan Panti Asuhan di Palembang Masuk Rumah Aman