TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dana Teroris Jamaah Islamiyah Terkumpul dari Kotak Amal Minimarket

Digunakan untuk beli senjata dan bahan peledak

Ilustrasi Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono, mengatakan bahwa Polri berhasil mengungkap asal-usul dana yang digunakan operasi jaringan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI). Menurut Awi, kelompok teroris ini mendapat aliran dana besar dari beberapa sumber, salah satunya adalah dari dana kotak amal yang ditempatkan di sejumlah minimarket.

"Polri menemukan JI memiliki sejumlah dana yang besar, dimana dana ini bersumber dari badan usaha milik perorangan atau milik anggota JI sendiri, kedua menyalahgunaan fungsi dana kotak amal yang kami temukan di minimarket yang ada di beberapa wilayah di Indonesia," ujar Awi Selasa (1/12/2020).

Baca Juga: FPI Jelaskan Alasan Perjuangkan Khilafah Islamiyah

1. Dana digunakan untuk beli senjata dan kirim teroris ke Suriah

ANTARA/Anadolu Agency/Chamila Karunarathne

Awi kemudian menjelaskan bahwa dana yang telah dikumpulkan tersebut digunakan JI untuk sejumlah kepentingan organisasi. Salah satunya, pembelian senjata dan bahan peledak dan juga digunakan untuk operasi ke Suriah.

"Dan itu oleh JI digunakan untuk operasi pemberangkatan teroris ke Suriah dalam rangka pelatiahan militer dan taktik teror. Kemudian untuk gaji para pemimpin JI," kata dia.

2. Densus 88 berhasil tangkap Upik Lawanga, penerus Dokter Azhari

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Awi Setiyono (Dok. Humas Polri)

Pada 23 November 2020, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri berhasil menangkap terpidana terorisme TB alias Upik Lawanga. Upik Lawanga yang disebut-sebut sebagai pengganti Dokter Azhari ini, ditangkap di Lampung.

"Upik Lawangan ini telah jadi DPO (daftar pencarian orang) oleh Densus Anti Teror mulai tahun 2006. Jadi sejak saat itu sudah diterbitkan DPO-nya. Alhamdulillah pada 23 November 2020, pada pukul 14.35 WIB di Jalan Raya Seputih Lanyak di Provinsi Lampung Tim Densus 88 berhasil menangkap TB alias Upik Lawanga," kata Awi.

Baca Juga: [BREAKING] Jokowi: Saya Tegaskan, Tak Ada Tempat Teroris di Tanah Air

3. Selama ini Upik Lawangan disembunyikan JI

Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Awi menjelaskan bahwa Upik Lawanga adalah aset penting bagi jaringan Jamaah Islamiyah. Sehingga, mereka menyembunyikan Upik secara hati-hati. Ada divisi khusus yang bertugas mengamankan petinggi-petinggi JI bernama Toliyah.

"Makanya bersangkutan disembunyikan oleh kelompok JI. Di JI sendiri ada bidang Toliyah yang betugas mengamankan aset dan orang JI yang dilindungi," ujarnya.

4. Upik Lawanga melatih militer dan pelajari cara pembuatan bom

ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Selama buron, Upik Lawanga berpindah-pindah tempat mulai dari Makassar, Surabaya, Solo, hingga akhirnya menetap di Lampung. Upik Lawanga juga terlibat dalam pelatihan militer untuk para pemuda Muslim Poso pascakonflik Poso 2001. Total ada tiga angkatan militer yang menerima pelatihannya.

Sebelumnya, Upik Lawanga juga dilatih secara militer oleh Abu Tolud, Herlambang, Hasanuddin, dan Dokter Agus. Dia dibaiat oleh Dokter Agus, anggota JI dari Jawa Timur "UL dan Icang diutus ke Jawa oleh JI walakah (cabang) Poso pimpinan Hasanudin untuk memperlajari ilmu pembuatan bom high esplosif kepada Dokter Ashari," kata Awi.

"Sehingga UL yang saat ini kita tangkap merupakan penerus dokter Ashari," tambahnya.

Baca Juga: Satu dari Empat Terduga Teroris Lampung Anggota Jamaah Islamiah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya