TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dinkes DKI: Long Weekend Kerap Picu Peningkatan Kasus COVID-19

Efek baru terasa dua minggu hingga sebulan ke depan

Ilustrasi pasien (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Jakarta, IDN Times - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengutarakan bahwa pola-pola peningkatan kasus COVID-19 di Ibu kota kerap terjadi saat libur panjang atau long weekend. Fenomena peningkatan kasus ini terjadi dengan rentang waktu sekitar satu bulan usai masa lilburan.

"Dua minggu sampai satu bulan sejak berakhirnya long weekend mulai terjadi kasus yang meningkat," ujarnya dalam seminar daring yang ditayangkan YouTube BPSDM DKI Jakarta, Kamis (12/8/2021).

Baca Juga: Wagub DKI: BOR Isolasi di Jakarta Turun Jadi 39 Persen

1. Usai dilakukan pembatasan ada tren penurunan kasus

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Dwi menjelaskan, peningkatan kasus saat libur panjang terjadi karena migrasi atau perpindahan orang keluar kota, kemudian kembali ke Ibu Kota. 

Menurut Dwi, kasus akan mulai mengalami penurunan ketika pemerintah telah menerapkan pembatasan mobilitas. 

"Sehingga kita juga sudah lihat bagaimana kita setelah melakukan PPKM atau PSBB, atau rem darurat ya boleh, macam bagaimana kita membatasi pergerakan masyarakat, setelah satu bulan kita melaksanakan pembatasan, maka kita akan melihat tren yang menurun," papar dia.

Baca Juga: DKI Jakarta Laksanakan Vaksinasi COVID Malam Hari, Siapa Pesertanya?

2. Jangan sampai jadi siklus berulang

Petugas kepolisian menghentikan kendaraan saat melintasi posko penyekatan mudik di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5/2021). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Pada kesempatan yang sama, dia meminta agar seluruh komponen masyarakat bisa mengurangi potensi peningkatan kasus, saat mobilitas tinggi di masa libur panjang atau saat keluar kota. 

Pergerakan ini bisa menimbulkan efek pimpong, daerah lain yang kasusnya rendah bisa mendadak meningkat karena mobilitas warga begitu pula sebaliknya dan terus berulang.

"Dan ini menjadi seperti siklus terus-terus, ke depan ini bisa kita kurangi," kata dia.

Baca Juga: 11 Panduan Isolasi Mandiri di Rumah Sekeluarga, Harus Disiplin!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya