Empati Rendah, Faktor Seseorang Jadi Pelaku Kekerasan Seksual
Tak mampu melihat dan mempertimbangkan orang lain
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kasus kekerasan seksual tampaknya tak ada hentinya, di awal tahun 2022 banyak pemberitaan kasus kekerasan seksual di media massa. Salah satunya anak 10 tahun korban pemerkosaan di Manado, Sulawesi Utara, yang akhirnya meninggal dunia.
Tindakan keji ini tega dilakukan pelaku, yang namanya sudah dikantongi oleh polisi. Psikolog Klinis dan Co-Founder Ohana Space, Veronica Adelsa, menjelaskan kenapa seseorang bisa menjadi pelaku tindak kekerasan seksual. Salah satunya rasa empati yang rendah.
“Karakteristik di dalamnya yang menonjol itu adalah daya empati yang berkembang dengan tidak baik dan tidak mampu melihat dan mempertimbangkan orang lain, baik itu perasaan atau hak orang tersebut maupun orang tersebut tersakiti itu tidak, ibaratnya empatinya tidak tumbuh jadi tidak terkoneksi,” kata Veronica saat dihubungi IDN Times, Selasa (25/1/2022).
Baca Juga: Bocah 10 Tahun Korban Pemerkosaan di Manado Meninggal Dunia
1. Pengalaman buruk bisa pengaruhi pelaku
Faktor lainnya adalah pengalaman buruk yang dialami oleh pelaku kekerasan seksual yang pernah menjadi korban.
Veronica juga mengatakan dalam penelitian ada faktor genetik yang menyebabkan seseorang tumbuh sebagai pelaku kekerasan seksual.
Baca Juga: Anak 10 Tahun di Manado Diperkosa Sampai Pendarahan, 9 Saksi Diperiksa