TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fraksi PKS DPRD DKI: New Normal di Jakarta Bisa Jadi Bom Waktu

Jangan buru-buru terapkan #NewNormal di Jakarta

Ilustrasi pasar (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Jakarta, IDN Times - Isu penerapan new normal atau normal baru memang santer diberitakan akhir-akhir ini. Tanggapan terkait rencana ini juga muncul dari Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Achmad Yani.

Dia mengatakan dalam waktu dua minggu terakhir, DKI Jakarta belum juga melakukan tes COVID-19 secara massal. Jadi, menurut dia, data yang saat ini ada tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya terjadi.

“Jangan buru-buru, DKI belum lakukan tes COVID-19 secara massal dalam dua minggu terakhir. Ini bahaya, bisa jadi bom waktu,” kata Sekretaris Fraksi PKS itu, Rabu (27/5).

Baca Juga: Mal Mulai Dibuka 5 Juni, Anies: Itu Imajinasi, Itu Fiksi

1. Sosialisasi soal normal baru masih minim

Jakarta berstatus PSBB (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Achmad Yani juga mengungkapkan, bahwa masyarakat, khususnya warga DKI Jakarta belum memiliki kesadaran yang cukup untuk mematuhi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), walaupun menurutnya telah dilakukan sosialisasi secara masif. Sedangkan, sosialisasi soal normal baru masih terbilang sangat minim.

“Pertama, masyarakat belum disiplin dalam mematuhi aturan PSBB padahal sosialisasinya sudah sangat masif, apalagi ini (normal baru) yang masih belum jelas. Pemerintah harus hati-hati dalam membuat kebijakan,” kata dia.

2. Pemerintah provinsi harus lihat risiko dari new normal

Poto pelanggar PSBB di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Dia juga mengatakan bahwa DPRD DKI paham kesulitan yang dihadapi Pemprov DKI saat ini, salah satunya adalah permasalahan ekonomi.

Tetapi menurutnya, keselamatan jiwa masyarakat DKI Jakarta jauh lebih penting.

“Kalau masyarakat ditanya, jawabannya pasti mau kerja lagi, cari nafkah lagi buat keluarga. Tapi pemerintah DKI punya hitung-hitungan risikonya. Saya hanya mengingatkan, dampaknya akan luar biasa jika wabah di DKI jadi tidak terkendali,” tuturnya.

Baca Juga: Anies: DKI Bisa Terapkan New Normal Setelah 4 Juni Kalau Kasus Turun

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya