TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hari Ibu, Para Istri Gubernur Kumpul di Bengkulu Menjahit Bendera

Dibawa pulang ke daerah masing-masing untuk dikibarkan

Para istri Gubernur dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga dalam agenda Menjahit Bendera Merah Putih: “Menjahit Semangat Generasi, Merawat Pertiwi” dalam rangkaian Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-94 di Bumi Rafflesia, Bengkulu (IDN Times/Lia Hutasoit)

Bengkulu, IDN Times - Sebanyak 24 undangan khusus kelompok perempuan yang terdiri atas pejabat gubernur, sekretaris daerah (sekda), istri gubernur, istri wakil gubernur dan istri sekda hadir dalam kegiatan menjahit Bendera Merah Putih dalam rangka Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke-94 di Balai Raya Semarak, Bengkulu.

Mesin jahit yang digunakan adalah mesin tradisional yang mengandalkan kekompakan tangan dan kaki. Bendera Merah Putih yang sudah selesai dijahit akan dibawa pulang ke daerah mereka masing-masing untuk dikibarkan pada setiap upacara.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan, kegiatan ini adalah untuk mengenang Fatmawati Soekarno yang pada tahun 1944 menjahit cikal bakal Bendera Pusaka Merah Putih. Saat itu, Fatmawati menjahit Bendera Merah Putih didasarkan atas keyakinan kuat bahwa Indonesia tidak lama lagi merdeka.

“Menjahit Sang Saka Merah Putih merupakan bukti nyata sumbangsih seorang Ibu Fatmawati yang penuh keikhlasan membangun fondasi bangsa. Inspirasi peran Ibu Fatmawati yang turut berkontribusi mengisi kemerdekaan juga filosofi menjahit perlu dilestarikan agar generasi muda bisa memetik teladan baik bahwa berkontribusi, berperan, berkarya, berkreasi, sesuai dengan porsi masing-masing jika dilakukan dengan sepenuhnya adalah fondasi dari keberhasilan yang sesungguhnya," kata dia di lokasi, Rabu (21/12/2022).

Baca Juga: Hari Ibu, Menteri PPPA Ajak Perempuan Belajar dari Sosok Fatmawati

1. Penerus bangsa harus ikut serta merawat pertiwi

Istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya dalam agenda Menjahit Bendera Merah Putih: “Menjahit Semangat Generasi, Merawat Pertiwi” dalam rangkaian Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-94 di Bumi Rafflesia, Bengkulu (Dok. KemenPPPA)

Bintang mengatakan, filosofi tersebut merupakan cikal bakal awal agenda Menjahit Bendera Merah Putih: “Menjahit Semangat Generasi, Merawat Pertiwi” dalam rangkaian PHI ke-94 Bengkulu. Dia mengatakan peran penting dari seorang Fatmawati Soekarno adalah merajut identitas dan fondasi bangsa Indonesia.

Maka kini menurutnya, para penerus bangsa harus ikut serta dalam merawat pertiwi. 

“Kita perlu mengobarkan kembali makna dari momentum sejarah perjuangan Ibu Fatmawati juga ibu-ibu Indonesia lainnya yang telah menempuh jalan panjang untuk mewujudkan peran dan kedudukan perempuan Indonesia dalam berkehidupan berbangsa dan bernegar. Menjahit Bendera Merah Putih menjadi tanda bukti hormat atas perjuangan Ibu Fatmawati sekaligus mengingatkan seluruh pihak untuk selalu meneladani sikap kenegarawanan dari seorang Ibu Negara Republik Indonesia pertama,” kata dia.

2. Jika perempuan berdaya dan maju, maka berdaya dan majulah negaranya

Para istri Gubernur dalam agenda Menjahit Bendera Merah Putih: “Menjahit Semangat Generasi, Merawat Pertiwi” dalam rangkaian Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-94 di Bumi Rafflesia, Bengkulu (IDN Times/Lia Hutasoit)

Bintang mengatakan perempuan punya peranan krusial dalam menjahit semangat generasi, mendidik anak cucu kelak, dan mencetak para pemimpin bangsa di masa mendatang.

“Teladanilah makna dari peranan Ibu Fatmawati dan sadarilah bahwa maju mundurnya sebuah bangsa ada di tangan kaum perempuan dan ibu. Jika perempuan berdaya dan maju, maka berdaya dan majulah negaranya. Selamat Hari Ibu wahai perempuan Indonesia. Perempuan Berdaya, Indonesia maju!” kata dia.

Baca Juga: Menteri PPPA Dorong Perempuan Indonesia Lebih Berdaya dan Tangguh 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya