Kasus Remaja Bunuh Balita, Psikolog: Visual Bisa Buat Anak Agresif
Anak-anak bisa meniru adegan agresif dalam tontonannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Psikolog sekaligus Founder @hibo.id Arlita menjelaskan bagaimana visual atau film dapat memengaruhi psikologis seorang anak. Hal ini berkaitan dengan kasus pembunuhan balita di Sawah Besar, Jakarta Pusat oleh seorang remaja berinisial NF (15).
Menurut Arlita masyarakat Indonesia dibuat panik dengan kejadian ini karena tersebarnya fakta bahwa NF membunuh setelah terinspirasi film horor.
"Apa yang dia lihat, didengar dan sebagainya, ada penelitian yang menyatakan saat anak-anak menonton tayangan yang mengandung unsur agresif dalam suatu eksperimen memang ditemukan bahwa anak-anak pada akhirnya meniru agresivitas yang muncul di video tersebut," ujar Arlita saat dihubungi IDN Times.
1. Anak sebaiknya menonton film sesuai usianya
Maka dari itu, penggunaan rating dalam sebuah film bukanlah tanpa alasan. Sebab, hal tersebut dapat membedakan mana film yang bisa dilihat sesuai usia penontonnya.
"Nah mungkin bisa dilihat lagi film yang dijadikan inspirasi ini rating-nya, apa jangan-jangan memang tidak sesuai dengan umurnya," ujar dia.
Baca Juga: Psikolog: Kasus Remaja Bunuh Balita Tidak Bisa Dilabeli Psikopat
Baca Juga: Kasus Siswi SMP Bunuh Balita, KPAI: Kepekaan Pola Asuh Amat Berperan