TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keroyok Anggota Polri saat Demo Omnibus Law, 6 Orang Ditangkap

Pelaku juga mencuri dan menjual handphone anggota Polri

Unjuk rasa UU Cipta Kerja di Bali (IDN Times/Ayu Afria)

Jakarta, IDN Times - Jajaran Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya beserta Polres Metro Jakarta Barat berhasil menangkap enam orang tersangka pengeroyokan dan pencurian kepada anggota Polda Metro Jaya saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) di Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2020.

"Penangkapan kasus pencurian dengan kekerasan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh para tersangka yang dilakukan dengan perannya masing-masing, korbannya anggota Polri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (21/10/2020).

Baca Juga: Viral Polisi Nyamar Jadi Mahasiswa Dipukuli Brimob, Ini Jawaban Polri

1. Pelaku pengeroyokan pelajar dan pengangguran

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus (IDN Times/Axel Joshua Harianja)

Yusri menjelaskan bahwa pihaknya mengamankan enam pelaku pengeroyokan dan pencurian yakni MRR alias Ofal (21), Y alias Citex (29) dan FA alias Farid (24), AIA (25), SD (18) dan MF (17). Polisi juga masih mengejar dua pengeroyok lainnya. Yusri menjelaskan bahwa mereka adalah pelajar dan juga pengangguran.

"Pertama tersangka MR dari hasil keterangan dia pukul tiga kali dan ambil HP-nya dan ada beberapa barang lain. Kemudian ada dua pelaku yang tidak kita tampilkan di sini karena anak di bawah umur dan ada dua lagi kita lakukan pengejaran," ujar Yusri.

2. Ponsel anggota Polri dicuri dan dijual

Peserta aksi unjuk rasa mengibarkan Bendera Merah Putih di atas patung Patung Kuda Arjuna Wiwaha saat aksi unjuk rasa tolak UU Omnibus Law, di kawasan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (20/10/2020) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Aktor yang berperan sebagai pengeroyok anggota Polri berinisial AJS adalah MR, SD, dan MF. Kemudian Y, AIA, dan FA berperan sebagai penadah handphone yang dicuri.

Handphone dijual Y dan FA melalui situs daring seharga Rp2.250.000 kepada AIA.

3. Dikeroyok saat hendak tolong masyarakat

Peserta aksi unjuk rasa mengibarkan Bendera Merah Putih di atas Patung Kuda Arjuna Wiwaha saat aksi unjuk rasa tolak UU Omnibus Law, di kawasan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (20/10/2020) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Dalam kesempatan yang sama, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya menjelaskan bahwa kasus ini bermula saat ada anggota polisi melihat massa demo hendak mengeroyok masyarakat. Saat diimbau untuk bubar, massa malah mengeroyok satu anggota polisi itu.

"Jadi korban, dia berupaya membantu seseorang dan pelaku saat itu melakukan perusakan di pos pol atau halte. Kemudian ada orang umum mengingatkan dan malah jadi sasaran pelaku. Anggota mencoba menolong masyarakat umum dan dia jadi korban," kata dia.

Baca Juga: Polisi Tangkap 33 Terduga Anarko di Demo Omnibus Law

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya