TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Limson si Pebisnis Jasa Penukaran Uang, Terpuruk dalam Pandemik

Uang receh Limson biasanya laku hingga Rp20 juta per hari

Usaha jasa penukaran uang (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Virus corona atau COVID-19 membuat Limson Hutasoit merenungkan niatnya untuk menjalankan bisnis penukaran uang jelang Idulfitri tahun ini. Ngereceh, begitulah dia menyebut bisnis penukaran uang ini.

Usaha musiman tersebut selalu muncul jelang hari raya Idulfitri. Kebiasaan memberi tunjangan hari raya (THR) di Indonesia, membuat kebutuhan penukaran uang bernominal kecil menjadi ladang bisnis bagi sebagian orang.

Tahun ini, seharusnya Limson bersama sang istri bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. Sebanyak Rp150 juta lebih modal yang seharusnya bisa ia jalankan untuk ditukarkan selama musim mudik dan Idulfitri.

"Tahun kemarin habis Rp150 juta, kali delapan persen, begitu," kata dia kepada IDN Times, Rabu (20/5).

Baca Juga: BI Jateng Siapkan Rp23,3 triliun untuk Penukaran Uang Jelang Lebaran

1. Pelanggan utama biasanya adalah pemudik

Usaha jasa penukaran uang (Dok. Istimewa)

Tapi tahun ini, bisnis penukaran uang Limson jelang Idulfitri tidak berjalan, akibat adanya pandemik virus corona dan larangan mudik. Biasanya, para pemudik menjadi pelanggan utama menukarkan uang.

"Tadinya kan sudah rencananya juga mau ngereceh, tahu-tahu penyakit datang, tambah gak boleh mudik, yang beli recehkan pemudik. Sekarang gak bisa mudik, ya gak ada lagi," ujar dia.

2. Biasanya Limson berkeliling di wilayah Jakarta Barat

Ilustrasi uang (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Limson telah menjalankan bisnis ini selama dua tahun, dan setiap tahun ia selalu menjajakan jasa penukaran uang di beberapa wilayah di Jakarta Barat, mulai dari Cengkareng, Daan Mogot, dan hingga ke wilayah Batuceper, Tangerang, Banten.

Dalam sehari, uang recehan Limson biasanya laku hingga lebih dari Rp20 juta. "Paling rame fifty-fifty sih, siang bisa laku di atas Rp10 juta, malam di atas Rp10 juta," kata dia.

3. Seharusnya H-4 sampai H-1 Lebaran penukaran uang sedang ramai-ramainya

(Ilustrasi uang) IDN Times/Ita Malau

Jasa penukaran uang receh ini biasanya mulai dijalankan pada H-10 jelang Hari Raya Idulfitri. Permintaan penukaran uang semakin laris mulai dari H-4 hingga H-1 Idulfitri.

"Dua tahun berturut-turut H-3 udah gak kerja, udah habis," ujar Limson.

Kini, untuk mengisi waktu, Limson hanya beraktivitas seadanya di rumah dengan membantu mertua dan tidak bekerja, alhasil penghasilannya pun tak ada.

Baca Juga: Kisah Ani Mengais Rezeki dari Jasa Penukaran Uang Musiman

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya