TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kominfo Akui Khawatir dengan Risiko Penggunaan AI 

Tekankan etika pemanfaatan AI

Ilustrasi Teknologi (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia mengakui khawatir dengan penggunaan Artificial Intelligence (AI). Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, mengungkapkan ada beragam risiko di tengah perkembangan AI yang cukup signifikan.

Dia mengatakan ada berbagai ancaman kritis imbas kemajuan AI yang tidak dapat diprediksi, akibat kurangnya kepercayaan diri, perencanaan, dan niat baik dalam penggunaannya.

“Kami juga memiliki kekhawatiran yang mendalam tentang tantangan etika dalam pengembangan AI," ujarnya dalam Forum AI Safety Summit (AISS) 2023 di London, Inggris, dilansir Jumat (3/11/2020).

Baca Juga: Kejagung Tetapkan Achsanul Qosasi Tersangka Baru BTS Kominfo

1. Ancaman penyalahgunaan AI oleh manusia

ilustrasi artificial Intelligence (pixabay.com/Gerd Altmann)

Nezar mengungkap, kekhawatiran itu muncul akibat adanya peluang dari algoritma dan bias manusia yang dapat memungkinkan penyalahgunaan AI. Maka dari itu, penggunaan AI harus mempertimbangkan kebaikan semua pihak. 

"Terutama yang terkait dengan pemalsuan dan phishing, masalah hukum termasuk hak cipta, penghapusan pekerjaan dan privasi data," ungkapnya.

2. Pertanggungjawaban penggunaan teknologi AI

ilustrasi artificial Intelligence (pixabay.com/geralt)

Dia mendorong semua negara mempertimbangkan perkembangan dan risiko yang ada. Nezar mengungkapkan, Indonesia menyerukan tiga hal berkaitan dengan pemanfaatan teknologi AI. Mulai dari setiap pihak harus bertanggung jawab atas penggunaan AI. 

"Setiap pihak harus menyadari dampak dari AI di sepanjang siklus hidupnya," ujarnya.

Baca Juga: Kejagung: Anggota BPK Achsanul Qosasi Terima Rp40 M Uang BTS Kominfo

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya