TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KPPPA Dorong Motif Keluarga Lompat dari Apartemen Segera Diungkap

Untuk deteksi dini masalah yang berpotensi mengakhiri hidup

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak (KemenPPPA) Nahar usai Peringatan Hari Perempuan Internasional 2024 'Dialog dan Peluncuran Laporan RAN P3AKS 2014-2023' di Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mendorong agar motif satu keluarga mengakhiri hidup dengan lompat dari apartemen Penjaringan, Jakarta Utara, segera diungkap.

Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar. Dia mengatakan, dari kasus di Penjaringan perlu ada kewaspadaan dan pencegahan agar tak berulang lagi.

“Kalau motifnya bisa diungkap ini akan jadi bahan untuk upaya-upaya pencegahan di kemudian hari agar kasus-kasus ini tidak terulang,” kata Nahar saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2024).

Baca Juga: Kronologi Satu Keluarga Lompat di Apartemen Teluk Intan: Cium Kening

1. Pentingnya dukungan untuk kuatkan keluarga

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA, Nahar. (dok. KemenPPPA)

Dia menjelaskan, dari kasus di Penjaringan ini perlu ada pencegahan yang melibatkan peran serta masyarakat atas indikasi keinginan mengakhiri hidup atau depresi.

“Mereka disarankan untuk berkonsultasi dan kalau ada keluarga-keluarga yang perlu dukungan untuk menguatkan keluarga itu seharusnya dilakukan,” kata dia.

2. Deteksi dini masalah-masalah yang berpotensi mengakhiri hidup

Ilustrasi TKP (IDN Times/Mardya Shakti)

Nahar menjelaskan, keluarga-keluarga yang punya masalah harus diwaspadai dan mencari tahu jalan keluarnya agar bisa keluar dari masalah itu, dan tidak lari ke arah mengakhiri hidup.

Konsultasi pada ahli juga penting, belum lagi keluarga harus mendukung pihak-pihak yang tengah menghadapi masalah.

“Saluran-saluran lain yang buat keluarga bisa urungkan niatnya kalau seandainya bisa diidentifikasi, dideteksi lebih dini. Ini gak boleh terjadi lagi,” katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya