Menkes: Satu dari 10 Orang di Indonesia Alami Gangguan Jiwa
Namun deteksinya masih lemah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan satu dari 10 orang di Indonesia mengalami gangguan jiwa. Gangguan jiwa yang banyak ditemukan di masyarakat adalah gangguan mental emosional seperti ansietas dan bipolar sebanyak 9,8 persen, depresi 6,1 persen dan gangguan jiwa berat 0,2 persen.
Sementara secara global ada 910 juta orang mengalami gangguan kejiwaan, satu dari delapan masyarakat dunia mengalami kondisi ini. Hal ini disampaikan Budi saat Rapat Kerja membahas Program Prioritas Nasional dan Perkembangan Peraturan Pelaksanaan UU Kesehatan dengan Komisi IX DPR RI.
“Kelompok-kelompoknya adalah anxiety, depresi sama schizophrenia, yang mesti dirawat di rumah sakit adalah schizophrenia. Tetapi anxiety gak tertangkap padahal banyak sekali yang kena ini hormonalnya sudah banyak yang terpengaruh ini hormon serotonin dan dopamine, kemudian bisa jadi depresi. Di Indonesia satu dari sepuluh yang terdeteksi,” ujarnya, Selasa (7/11/2023).
Baca Juga: Menkes: ODGJ Berhak Dapatkan Layanan Medis
1. Deteksi dini kesehatan jiwa di Indonesia belum maju
Budi mengakui memang deteksi dini gangguan jiwa di Indonesia sangatlah lemah. Karena belum maju dan sifatnya masih berupa observasi.
“Kalau gangguan jiwa ini masih sangat manual, jadi masih pakai kuesioner dilihatnya, apakah dia punya anxiety sama depresi,” katanya.
Baca Juga: Komnas PA Sebut Ibu Tenggelamkan Bayi ke Ember Sudah Mengarah Depresi