TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri PPPA Ungkap Kartini Tekankan Perempuan Harus Punya Cita-Cita

Perempuan punya kehendak dan cita-cita untuk menjadi apapun

Momen Menteri PPPA, Bintang Puspayoga ziarah ke makam Kartini (dok. KemenPPPA)

Jakarta, IDN Times - Peringatan Hari Kartini ke-145 kembali diselenggarakan pada 21 April 2024. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menjelaskan sosok Kartini merupakan bagian dari perjuangan panjang bangsa Indonesia untuk membebaskan diri, berdiri di atas kaki sendiri, dan berdaulat secara politik sebagai negara merdeka. 

Kartini juga melihat kemajuan Bangsa Indonesia terletak di tangan perempuan. Ketika perempuan bisa menentukan nasibnya sendiri, maka ia bisa memajukan perempuan lain yang masih membutuhkan dorongan.

“Perempuan yang punya cita-cita dan bisa menentukan nasibnya sendiri adalah impian Kartini. Kartini menentang anggapan bahwa perempuan sudah digariskan hidupnya sejak lahir, yaitu perjodohan dan menikah, serta sekolah bukan sesuatu yang diperlukan perempuan,” kata dia dalam keterangannya, Senin (22/4/2024).

1. Perempuan punya kehendak atas cita-citanya

Mahasiswa Diminta Terus Kembangkan Kompetensi Hadapi Pasar Kerja yang Kompetitif. (Dok. Kemnaker)

Kartini, kata Bintang menyerukan bahwa perempuan mempunyai kehendak dan cita-cita untuk menjadi apapun. Perempuan juga berperan penting mendidik anak-anaknya. 

“Oleh karena itu, perempuan harus berpengetahuan untuk mempertinggi akal budinya,” ujarnya.

Baca Juga: Menteri PPPA Ziarah ke Makam Kartini: Inspirasi Kesetaraan Gender 

2. Harus yakin perempuan Indonesia bisa

Kunjungan Kerja Menteri PPPA Bintang Puspayoga pada Acara Monitoring dan Evaluasi Praktik Baik Pencegahan Perkawinan Anak di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (dok. KemenPPPA)

Dia mengajak seluruh pihak saling bersinergi dan berkolaborasi dalam mewujudkan cita-cita kesetaraan antara perempuan dan laki-laki sebagai subyek pembangunan, mengupayakan kemajuan perempuan, dan mencegah pelanggaran hak perempuan.

“Kita harus meyakini perempuan Indonesia itu bisa. Kesempatan terbuka untuk semua perempuan. Tantangan-tantangan yang dialami Kartini untuk memperjuangkan ketidakadilan sosial dan keluar dari belenggu patriarki hendaknya menjadi semangat ke depan bagi Kartini masa kini, bagaimana tantangan yang kita hadapi menjadi kekuatan untuk menuju kesetaraan di negeri ini,” kata Bintang.

Baca Juga: Hari Kartini, Dirut Pertamina Dorong Perempuan Berkarier Optimal

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya