TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemprov DKI Buka Lagi CFD Saat Pandemik karena Buat Polusi Udara Turun

Pembukaan CFD di satu titik malah sebabkan penumpukan warga

ilustrasi Car Free Day (IDN Times/Uni Lubis)

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau yang biasa juga dikenal dengan Car Free Day (CFD) diklaim bisa menurunkan polusi udara partikel PM 10 yang ada di Jakarta hingga 36,35 persen, dibandingkan dengan hari kerja biasa. Oleh sebab itu, HBKB dinilai memiliki pengaruh yang signifikan pada kondisi udara di ibu kota sebelum wabah COVID-19 menyerang. 

"Karena sebelum COVID-19 untuk pelaksanaan HBKB di Jakarta itu cukup signifikan menurunkan polusi udara Jakarta. Artinya dicapai kualitas udara Jakarta yang baik," kata Syafrin dalam diskusi daring bertajuk "Dampak Sosial Ekonomi Polusi Udara" yang digelar oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada Sabtu (27/6).

Apakah ini yang menjadi alasan Pemprov DKI Jakarta sempat kembali menggelar HBKB pada pekan lalu di tengah pandemik?

Baca Juga: CFD Sudirman-Thamrin Disetop, Ini 32 Daftar Lokasi Baru Car Free Day

1. Pemprov DKI Jakarta menggelar CFD semata-mata karena dinilai sukses menurunkan tingkat polusi

(Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI) IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Syafrin menjelaskan ada penurunan kadar polusi zat sulfur dioksida, nitrogen monoksida dan karbon monoksida selama HBKB dilaksanakan. Oleh sebab itu, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar HBKB di tengah pandemik COVID-19. Ketika digelar pada (21/6) lalu, terjadi penumpukan warga di sepanjang area Sudirman menuju ke Bunderan HI dan sebaliknya. 

Warga yang diminta untuk melakukan protokol kesehatan selama CFD terlihat mengabaikannya. Alhasil, Pemprov DKI Jakarta menutup HBKB di sepanjang area Sudirman - Bunderan HI. 

Alih-alih memusatkan HBKB di satu titik, Pemprov DKI Jakarta memilih untuk menggelar HBKB di 32 titik. Tujuannya, agar warga bisa berolahraga tidak menumpuk di satu tempat. 

“Memang kemarin hari Minggu 21 Juni, kami mencoba melakukan aktivasi kembali HBKB, walaupun kemarin terjadi penumpukan warga. Tapi, kemudian kami mencoba mendistribusikan warga yang aktif di HBKB kemarin ke 32 kawasan. Kami sebutnya kawasan khusus sepeda," katanya.

2. Pemprov DKI Jakarta berharap kebiasaan bersepeda tidak sekedar mengikuti tren

Tren pesepeda kini tengah terjadi di berbagai kota di Indonesia (IDN Times/Dwi Agustiar)

Dalam diskusi tadi, Syafrin menyadari adanya kenaikan penggunaan sepeda di tengah pandemik COVID-19. Sepeda diyakini sebagai alat transportasi yang aman ketimbang menumpang transportasi umum atau kendaraan pribadi.

Tetapi, Syafrin berharap penggunaan sepeda di kalangan publik itu tak sekedar tren belaka. Ia berharap publik tetap gowes sepeda usai pandemik nanti berakhir. 

“Kami berharap sepeda akan menjadi alat transportasi warga sehari-hari. Jadi tidak hanya di masa pandemik COVID-19, tapi nanti kembali menjadi kebiasaan untuk bisa diterapkan sehari-hari‎,” ujarnya.

Baca Juga: FOTO: Lautan Manusia Padati Car Free Day Sudirman-Thamrin

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya