TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi: Pria yang Tewas Membusuk dengan Anaknya Suka Bersosialisasi

Penilaian jarang bersosialisasi disebut subjektif

(Ilustrasi garis polisi) Polisi memasang garis dilarang melintas (IDN Times/Fadly Syahputra)

Jakarta, IDN Times - Polisi menampik bahwa keluarga HR (50) bin Muhammad Sirri terbilang tertutup pada lingkungannya. Seperti diketahui HR dan anak laki-lakinya berinisial AQ (2) ditemukan meninggal di rumahnya kawasan Koja, Jakarta Utara dalam keadaan membusuk. Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, HR terbilang mau bersosialisasi dengan masyarakat.

"Kalau dibilang tertutup ya dia keluar rumah sosialisasi. Tidak menutup pintu sama sekali. Itu subjektif (penilaian jarang bersosialisasi)," kata dia kepada wartawan, Senin (30/10/2023).

Baca Juga: Polisi Ungkap Waktu Kematian Bapak dan Anak di Jakut Berbeda

1. Jarak waktu kematian keduanya berbeda

Ilustrasi garis polisi. (Rohman Wibowo/IDN Times).

Gidion juga mengatakan, jasad HR (50) dan anak laki-lakinya berinisial AQ (2) meninggal dalam rentang waktu yang berbeda. Hasil autopsi menunjukkan ada jarak tujuh hari dari kematian HR dan AQ.

"Hasil autopsi hanya usia kematian dari korban bapak tadi sekitar 10 hari sementara anak kematian tiga hari," kata dia.

2. Di TKP ada empat orang dan minim jejak orang asing

Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Mardya Shakti)

Polisi juga menemukan istri dan satu anak perempuan dari keluarga ini dalam keadaan lemas. Keduanya dirawat di rumah sakit dan sudah kembali ke rumah. Pihaknya akan melihat kondisi psikologis dan fisik para korban lainnya.

"Jadi ini, kalau kita lihat TKP ada empat orang. Kecil kemungkinan jejak orang asing masuk karena kondisi pintu yang tertutup, tidak ada jejak secara sciencetific," katanya.

Baca Juga: RS Polri Ungkap Bapak dan Anak di Jakut Telah Meninggal Satu Minggu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya