TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Psikiater: Tak Semua Orang Depresi Punya Pikiran Bunuh Diri

Bunuh diri adalah ancaman terbesar dari depresi

Ilustrasi kekerasan pada perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Kasus kekerasan seksual dan pemaksaan aborsi yang membuat NW, perempuan asal Mojokerto, Jawa Timur, bunuh diri jadi perhatian masyarakat. Kejadian yang menimpa NW membuatnya tertekan dan depresi.

Psikiater dari RS EMC Alam Sutera, dr. Andri Sp.KJ, FAPM, mengatakakan bunuh diri adalah risiko terbesar dari depresi karena mengancam nyawa.

"Tidak semua orang yang mengalami depresi bisa punya pikiran bunuh diri atau punya perilaku untuk melakukannya," kata dia melalui akun twitter pribadinya @mbahndi, seperti dikutip Selasa (7/12/2021).

Baca Juga: Propam Polri Awasi Proses Hukum Bripda RB yang Suruh Pacar Aborsi

Baca Juga: Selain Paksa Pacar Aborsi, Bripda RB Disebut Miliki Selingkuhan

1. Tanda depresi dari mood yang sedih hingga hilang harapan

dr. Andri, SpKJ, FAPM, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RS. OMNI ALAM SUTERA dalam program Ngobrol Seru by IDN Times "Kisah Penyintas COVID-19" Rabu (25/11/2020) (Dok. IDN Times)

Bunuh diri, kata dia, bisa terjadi pada kasus depresi berat yang pada umumnya tidak tiba-tiba terjadi. Depresi ditandai gejala utama mood yang sedih atau hipotim, seperti rasa putus asa atau hilang harapan, sampai ketidakmampuan untuk melakukan aktifitas seperti biasanya.

"Hal ini berlangsung minimal 2 minggu berturut-turut. Skrining depresi bisa dilakukan sndiri dgn PHQ-9, ada di http://pdskji.org," kata dia.

2. Gejala depresi dari susah kosentrasi, gangguan makan dan sebagainya

Ilustrasi stres (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Gejala depresi, kata Andri, juga diperlihatkan dari susah berkonsentrasi, gangguan tidur, gangguan makan, gejala fisik yang tidak jelas sumbernya dan mudah tersinggung atau iritable.

Kata, dia pada beberapa kondisi berat pikiran bunuh diri mulai datang bahkan upaya untuk melakukannya juga muncul.

3. Daya adaptasi kurang juga bisa buat depresi

Ilustrasi stres (IDN Times/Dwi Agustiar)

Dari pengalaman praktek dan penelitian yang dialaminya, depresi tidak timbul tiba-tiba. Gejalanya bisa diawali dari rasa tertekan yang berlangsung lama, kelelahan atau kewalahan menghadami pekerjaan atau disebut burnout kesulitan beradaptasi dengan lingkungan.

"Jika daya adaptasinya kurang dan tekanan terus ada, gejala #depresi bisa mulai ada," ujarnya.

Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Tanpa Sadar Bikin Kamu Depresi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya