Sekolah Terpapar Ideologi Khilafatul Muslimin, Kemen PPPA: Waspada!
Radikalisme kini menyusup ke sekolah-sekolah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) prihatin atas kasus doktrin ideologi yang menyesatkan di lingkungan satuan pendidikan, khususnya pondok pesantren.
Hal tersebut menyusul terkuaknya kegiatan organisasi Khilafatul Muslimin yang diketahui memiliki sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan mereka juga membentuk sekolah jenjang dini yang berlandaskan pada ideologi kekhalifahan dan tidak memberikan penanaman terhadap nilai-nilai Pancasila serta UUD 1945 sebagai mata pelajaran.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA, Nahar megatakan, hal tersebut memperkuat dugaan bahwa bahaya radikalisme sudah menyusup di satuan pendidikan.
“Kami sangat prihatin dan khawatir atas hadirnya doktrin ideologi khilafah yang dapat mempengaruhi keyakinan anak-anak terhadap ideologi Pancasila serta Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak buruk terhadap sikap toleransi dan cinta Tanah Air yang dimilikinya," kata Nahar, Selasa (21/6/2022).
Baca Juga: Polda Metro Dalami Dugaan Sumber Dana Eksternal Khilafatul Muslimin
Baca Juga: Cegah Paham Khilafatul Muslimin, BNPT Gelar Patroli Siber
1. Penanaman sikap intoleransi munculkan paham radikalisme
Kemen PPPA turut mengecam berbagai sikap dan budaya yang disebarkan oleh doktrin Khilafatul Muslimin. Mulai dari dilarang hormat pada bendera merah putih, tidak diajarkan Pancasila sebagai ideologi Indonesia, hingga larangan sekolah memasang foto Presiden dan Wakil Presiden.
Menurut Nahar, berbagai sikap dan budaya akibat doktrin tersebut merupakan bagian dari penanaman sikap intoleransi yang dapat memunculkan paham radikalisme di kalangan peserta didik.
Baca Juga: BNPT: Khilafatul Muslimin Bukan Organisasi Teroris
Baca Juga: BNPT Akan Membuka Konseling untuk Anak Terpapar Khilafatul Muslimin