TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Situs KPU Diretas, 2,3 Juta Data Pribadi Warga Indonesia Dicuri

Peretas mengklaim punya 200 juta data warga dari situs KPU

Ilustrasi (IDN Times/Rochmanudin)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 2,3 juta data pribadi diretas dari data Komisi Pemilihan Umum (KPU). Data tersebut terlampir dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang diretas dari laman situs KPU.

"Peretas membocorkan informasi 2,3 juta warga Indonesia. Data termasuk nama, alamat, nomor ID, tanggal lahir, dan lainnya," tulis akun @underthebreach dalam bahasa Inggris, Kamis (20/4) malam.

Akun ini juga sebelumnya, menginformasikan kecobocoran data e-commerce Tokopedia pada awal Mei 2020.

Baca Juga: Perludem Minta KPU-Bawaslu Proaktif dalam Penyusunan Perppu Pilkada

1. Peretas mengklaim punya 200 juta data lainnya

Gedung KPU RI (IDN Times/Denisa Tristianty)

Akun tersebut juga menyatakan, peretas akan melakukan aksi lainnya pada 200 juta data pribadi. Akun ini menyebut data yang diretas adalah data 2013.

"Data termasuk nama, alamat, nomor ID, tanggal lahir, dan banyak lagi," cuit akun tersebut.

2. Data dimanfaatkan untuk hal lain

Ilustrasi handphone (IDN Times/Mela Hapsari)

Akun @underthebreach juga menyebutkan, data-data yang diretas memuat informasi seperti NIK hingga NKKK. Data tersebut dapat dimanfaatkan untuk banyak hal.

"Sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan untuk mendaftar nomor telepon (Anda memerlukan NIK dan NKK untuk registrasi), atau dapat digunakan untuk ambil data nomor telepon dari Indonesia," tulis peretas, dalam pesan yang dibagikan.

Peretas juga menyisipkan pesan bahwa dia akan segera membagikan data lainnya.

Baca Juga: Siapkan Mekanisme Pilkada 9 Desember, KPU Usul Kampanye Secara Virtual

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya