Survei KPAI: Selama Pandemik Virus Corona Banyak Siswa Sulit Bayar SPP
Tak hanya SPP, biaya kuota juga jadi masalah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan survei mengenai pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama COVID-19. Survei ini berangkat dari banyaknya pengaduan selama PJJ.
Komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Retno Listyarti mengatakan, siswa memiliki masalah terkait ekonomi saat PJJ di tengah pandemik virus corona.
Dari hasil survei ini ditemukan bahwa banyak siswa yang kesulitan membayar uang iuran sekolah atau Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
“Nah pembayaran uang sekolah ternyata terjadi keberatan dari hasil survei, karena mereka (siswa) menilai keluarga mereka sulit, untuk makan susah ditambah uang kuota dan sekarang harus bayar uang sekolah,” kata Retno dalam webinar kolaborasi AJI dan Unicef yang bertema ‘Tantangan Menjaga Kesejahteraan Anak Saat Pandemik’, Senin (11/5).
Baca Juga: KPAI: Jika Sekolah Dibuka Juli, Batasi Jumlah Siswa per Kelas
1. Survei dilakukan pada 1.946 siswa
Survei ini dilakukan di 20 provinsi dan 54 kabupaten serta kota di Indonesia. KPAI mengadakan survei pada 13-21 April. Responden dari survei adalah 246 pengadu KPAI sebagai responden utama dan 1.700 siswa sebagai responden pembanding, serta 575 guru.
Survei dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif dan menggunakan teknik multistage random sampling.
Responden mayoritas adalah anak perempuan sebanyak 67,9 persen dan 32,1 persen laki-laki. Responden mayoritas adalah siswa jenjang pendidikan SMA dengan persentase 64 ,5 persen dan 33,6 persen siswa SMP serta 1,9 siswa SD.