TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jusuf Kalla Berharap Kurikulum Khotbah di Masjid Kampus Segera Disusun

Selain kurikulum perkuliahan, kurikulum masjid juga diatur

HM Jusuf Kalla. ANTARA FOTO/Fransiska Ninditya

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar kurikulum khotbah di masjid kampus miliki kurikulum sendiri. Hal ini dimaksudkan agar ceramah yang disampaikan dapat memberi pemahaman agama yang baik. 

Baca Juga: Jelang Kampanye, Bawaslu Gandeng Ulama Susun Materi khotbah Salat Jumat

1. Masjid bukan hanya tempat ibadah tapi bisa memberi motivasi

instagram.com/erickwidyanto

Jusuf Kalla mengatakan, selama setahun umat muslim melakukan ibadah salat sebanyak ratusan kali, baik itu salat lima waktu maupun salat Jumat. Paling sedikit, Jusuf Kalla melanjutkan, umat muslim beribadah 100 kali di masjid dan mendengarkan ceramah.

"Masjid itu lebih memberikan motivasi, sehingga bukan hanya tempat ibadah. Dengan cara bagaimana 100 waktu (salat wajib) itu dibuatkan kurikulumnya, suatu silabus yang baik,"  kata Jusuf Kalla seperti dikutip dari Antara, Sabtu (10/11).

2. Kurikulumnya berupa tema yang berbeda tiap bulan

Aprilio Akbar/ANTARA FOTO

Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyarankan, bahwa kurikulum yang ia maksud tidak perlu menyeragamkan konten khotbah. Menurutnya pemilihan tema bisa dilakukan tiap bulannya.

"Jadi bagaimana mengatur kurikulumnya. Jadi bukan hanya kurikulum perkuliahan yang diatur, tapi kurikulum masjid kampus juga diatur, sehingga terfokus dan semua masjid kampus itu kalau dikasih semua sama kurikulumnya, maka dimana pun dia pergi akan mendapat suatu ilmu. Mendapat pengetahuan yang bertingkat-tingkat," ujarnya.

Baca Juga: Fenomena Khotbah di Masjid yang Dipolitisasi, Ini Tanggapan MUI!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya