Begini 4 Fakta Kasus Pemerkosaan Pelajar Indonesia di Belanda
Identitas korban dirahasiakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tim Perlindungan WNI di Kedutaan Besar Indonesia di Den Haag terus memantau kasus pemerkosaan yang menimpa pelajar putri Indonesia di Belanda. Hingga kini,otoritas Kedutaan Besar Indonesia di sana memilih untuk tetap merahasiakan identitas korban.
Selain sesuai SOP, hal itu juga mengikuti permintaan keluarga. "Keluarga meminta diberikan privasi dalam kasus ini. Sesuai SOP Kementerian Luar Negeri, kami harus menjaga identitas korban," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal.
Baca juga: Kasus Remaja Jambi Dibui Karena Aborsi Ramai Diberitakan Media Asing
1. Kasus dilaporkan pertama kali oleh NOS
Kejadian pemerkosaan saat itu dilaporkan oleh Nederlandse Omroep Stichting (NOS) yang merupakan salah satu organisasi penyiaran publik di Belanda pada hari Minggu (22/7).
Laporan tersebut sudah dikonfirmasi Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri. "Benar adanya kejadian sebagaimana diberitakan tersebut. Sejak tadi malam, tim perlindungan WNI KBRI Den Haag sudah di lokasi," ujar Iqbal, seperti dikutip dalam Antara.
Baca juga: Setelah Diperkosa Kakak, Gadis Jambi 15 Tahun Kini Dibui Karena Aborsi