Biografi Tuanku Imam Bonjol, Ulama Pemberani yang Tak Kenal Kompromi
Tuanku Imam Bonjol memimpin Perang Padri pada 1803-1838
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sosok yang satu ini sudah tak lagi asing di telinga. Tuanku Imam Bonjol merupakan seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang melawan Belanda dalam perang Padri. Perang itu terjadi pada 1803 hingga 1838.
Pagi ini, Selasa (18/1/2022), nama Imam Bonjol trending di Twitter, karena disebut-sebut sebagai leluhur dari eks pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Isu tersebut beredar setelah beredar sebuah video yang merekam ceramah Habib Ali bin Jindan, yang mengklaim pahlawan Imam Bonjol merupakan kakek dari Rizieq Shihab.
Rekaman tersebut diunggah dalam sebuah potongan ceramah yang viral di media sosial Twitter. "Ada yang koar-koar di depan jamaah, katanya Imam Bonjol adalah kakek dari Rizieq! Dan para jamaah pun manggut-manggut," cuit akun Twitter, @yusuf_dundum, seraya menautkan cuplikan video tersebut.
Siapa sebenarnya sosok Imam Bonjol yang dikenal santun dan tak kenal kompromi terhadap Belanda. Berikut sosok Imam Banjol yang keteguhan dan perjuangannya perlu menjadi pelajaran penting yang bisa diteladani dari sosok ulama yang tawadu ini.
Baca Juga: 10 Quotes Pahlawan Nasional Ini Bikin Kamu Lebih Menghargai Hidup
Baca Juga: Biografi Kapitan Pattimura, Pahlawan yang Dihukum Gantung Belanda
1. Asal mula nama Tuanku Imam Bonjol
Dilansir dari berbagai sumber, Imam Bonjol bernama asli Muhammad Shahab, dan lahir pada 1772. Ayahnya merupakan seorang alim ulama dari Nagari Sungai Rimbang, Kecamatan Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat.
Imam Bonjol belajar agama di Aceh dan mendapat gelar Malin Basa dari sana.
Beranjak dewasa, Imam Bonjol dikenal sebagai seorang ulama. Beberapa gelar sempat disematkan kepada dia. Seperti Peto Syarif, Malin Basa, dan Tuanku Imam.
Suatu kali, seorang pemimpin dari Harimau nan Salapan, Tuanku nan Renceh dari Kamang, Agam menunjuknya sebagai Imam bagi kaum Padri di Bonjol.
Sejak saat itu, Muhammad Shahab dikenal dengan nama Tuanku Imam Bonjol.
Baca Juga: Biografi DI Panjaitan, Pahlawan Revolusi yang Gugur di Lubang Buaya