TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Haris Azhar: Jokowi Tak akan Berani Ungkap Kasus Teror Novel Baswedan

"Tak ada yang maju. Yang maju itu hanya daftar deadline."

IDN Times/Margith Juita Damanik

Jakarta, IDN Times - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar kembali menyatakan rasa pesimistisnya kasus teror yang menimpa Novel Baswedan tidak akan diungkap oleh rezim pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Hal itu lantaran tidak ada perkembangan yang signifikan usai hampir tiga tahun peristiwa tersebut terjadi. Jokowi justru malah terus memberikan waktu tambahan kepada Polri sejak satu tahun terakhir. 

"Jadi, saya pikir Jokowi tidak berani, makanya tidak akan menyelesaikan kasus Novel," ujar pria yang juga tergabung dalam tim kuasa hukum penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi itu pada Sabtu (9/11) di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. 

Haris bahkan menegaskan hingga tenggat waktu tim teknis dari kepolisian berakhir, belum ada perkembangan yang signifikan. Lalu, apa langkah yang hendak diambil oleh tim advokasi agar pelaku lapangannya bisa diungkap?

Baca Juga: Pengacara Novel Baswedan akan Laporkan Dewi Tanjung ke Polisi

1. Jokowi hanya terus memberikan janji tanpa kemajuan yang signifikan

ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Haris menilai selama ini Jokowi hanya memberikan janji palsu tanpa didukung kemajuan signifikan dari pengungkapan kasusnya. Padahal, pada 2017, ia sempat menjanjikan ke publik akan mengungkap tuntas bahkan hingga ke aktor intelektual. Namun, hampir tiga tahun berlalu, pelaku lapangannya pun belum berhasil diketahui dan ditangkap. 

"Tidak ada (kemajuan). Cuma yang maju itu adalah daftar deadline janji aja," kata Haris pada sore tadi. 

Ia mengibaratkan janji-janji yang disebutkan Jokowi bak sebuah martabak spesial. "Jadi kalau martabak, itu istilahnya ini martabak spesial janji," kata Haris. "Jadi mesti kita cari tuh tukang martabak spesial janji, itu lah yang dilakukan Jokowi hari ini," tuturnya lagi. 

2. Sejak awal Jokowi sudah tidak berani mengungkap kasus teror Novel Baswedan

IDN Times/Margith Juita Damanik

Sejak awal, baik Haris maupun Novel sudah pesimistis kasus teror tersebut akan terungkap. Sebab, berdasarkan hasil temuan, teror yang menimpa penyidik senior di KPK itu diduga melibatkan nama-nama pejabat tinggi di kepolisian. 

Oleh sebab itu, masuk akal apabila mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak berani mengungkap kasus Novel hingga kini. Situasi itu diperparah dengan hasil survei penegakan hukum di era mantan Wali Kota Solo itu terbilang juga tak baik. 

"Jadi, Jokowi saya pikir tidak berani. Jadi, tidak akan menyelesaikan kasus Novel," kata Haris. "Kalau juru bicaranya (Jokowi) tidak bisa ngomong (bahwa ia tidak berani), biar saya yang omong," kata dia lagi.

Baca Juga: Usai Laporkan Novel Baswedan, Dewi Tanjung: Nyai Makin Terkenal!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya