TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 8 Prioritas Merdeka Belajar Kemendikbud sepanjang 2021

Mulai dari biaya pendidikan sampai memajukan bahasa

Mendikbud Nadiem Makarim (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan daftar prioritas program Merdeka Belajar untuk dilakukan sepanjang 2021. Ada delapan prioritas Merdeka Belajar yang disusun Kemendikbud.

Sepanjang 2020 lalu, Kemendikbud di bawah komando Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim telah menetapkan enam episode merdeka belajar. Melansir dari laman Kemendikbud pada Jumat (8/1/2021), enam episode Merdeka Belajar yang ada akan kembali dilanjutkan.

Baca Juga: Nadiem Ingin Merdeka Belajar Jadi Pekik Revolusi Sabang- Merauke

1. Pembiayaan pendidikan

Ilustrasi Program Indonesia Pintar untuk warga miskin. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Prioritas pertama Merdeka Belajar 2021 berkaitan dengan pembiayaan pendidikan. Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, termasuk Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) akan kembali dilanjutkan. KIP Kuliah akan diberikan kepada 1.095 juta Mahasiswa dan ADIK akan dibagikan kepada 7.382 orang. Selain itu PIP/KIP Sekolah juga akan diberikan kepada 17,9 juta siswa sepanjang 2021 ini.

Kemendikbud juga mengumumkan 363 ribu guru akan mendapatkan Tunjangan Profesi Guru sepanjang 2021. Layanan Khusus Pendidikan Masyarakat dan Kebencanaan juga akan dilakukan kepada 42.896 sekolah. Selain itu, pembinaan sekolah Indonesia di luar negeri (SILN) dan Bantuan Pemerintah akan dilakukan pada 2021 kepada 13 sekolah/2.236 Lembaga terkait.

2. Digitalisasi sekolah dan medium pembelajaran

Ilustrasi Kuliah Online (IDN Times/Candra Irawan)

Kemendikbud memastikan program Digitalisasi Sekolah akan menjadi prioritas pada 2021 ini, termasuk juga digitalisasi medium pembelajaran.

"Kita akan menguatkan berbagai macam platform digital kita," ujar Mendikbud Nadiem dalam taklimat Media yang dilakukan secara daring pada Selasa (5/1/2021) lalu.

Selain itu Kemendikbud akan membuat layanan terpadu antara Kemendikbud, kehumasan dan media. Ada delapan layanan atau laporan yang akan dibuat Kemendikbud untuk program ini.

Dari sisi bahan ajar dan model media pendidikan digital, Nadiem menjanjikan akan ada akselerasi semula sudah didorong oleh pandemik COVID-19 sepanjang 2020 lalu. Itu akan dilanjutkan di tahun ini. Yang tak kalah penting adalah penyediaan sarana pendidikan bagi 16.844 sekolah di Indonesia.

3. Pembinaan peserta didik, prestasi, talenta dan penguatan karakter

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim dalam Taklimat Media awal tahun 2021 Kemendikbud (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Kemendikbud mengatakan akan melakukan pengembangan terhadap pendampingan advokasi dan penguatan karakter bagi peserta didik.

"Pusat prestasi nasional kita akan benar-benar mulai berluncur tahun depan untuk bisa meningkatkan prestasi-prestasi akademik dan non-akademik pelajar kita," ujar Mendikbud Nadiem. Pembinaan peserta didik bekerja sama dengan 548 Pemda.

4. Sekolah penggerak dan guru penggerak

Ilustrasi Profesi (Guru) (IDN Times/Mardya Shakti)

Program lain yang menjadi prioritas Merdeka Belajar 2021 Kemendikbud adalah program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak. Sebanyak 19.624 orang akan diberikan pendidikan guru penggerak oleh Kemendikbud. Organisasi Penggerak menjadi yang paling besar dengan melibatkan 20.438 orang guru.

Selain itu, Kemendikbud juga akan memprioritaskan perekrutan guru lewat skema Pegawa Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Namun Kemendikbud memastikan skema CPNS bagi guru akan tetap ada. Selain itu, Kemendikbud juga akan melanjutkan sertifikasi guru dan tenaga kependidikan pada 2021 ini.

Baca Juga: 5 Episode Merdeka Belajar, Terobosan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud

5. Kurikulum dan asesmen nasional

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI (Dok.IDN Times/BKHumas Kemendikbud)

"Tentunya asesmen nasional adalah program terbesar di prgram prioritas ini di mana UN itu akan diganti dengan Asesmen Nasional," ujar Nadiem. Asesmen nasional akan terdiri dari asesmen kompetensi minimum numerasi literasi, survei karakter dan survei lingkungan belajar. Asesmen nasional nantinya tidak lagi akan menentukan kelulusan siswa namun digunakan untuk memetakan pendidikan di Indonesia.

Pengembangan kurikulum dan perbukuan menurut Mas Menteri juga akan terus berjalan. 62.948 orang guru dicatat Kemendikbud akan diberikan pelatihan kurikulum baru. Selain itu, sosialiasasi pendampingan implementasi kurikulum dan asesmen akan dilakukan peada lebih dari 428 ribu sekolah di seluruh Indonesia.

6. Revitalisasi pendidikan vokasi

Ilustrasi siswa SMK. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Dalam program revitalisasi pendidikan vokasi, Kemendikbud akan melakukan penguatan terhadap SMK dan berfokus pada SMK berbasis industri 4.0.

Selain itu, penguatan terhadap pendidikan tinggi vokasi juga akan dilakukan. Termasuk dengan melakukan sertifikasi kompetensi bagi 300 dosen dan pengalokasian anggaran sebesar Rp596,358 miliar untuk penguatan sarana dan pra-sarana SBSN 8 Pendidikan Tinggi.

Nadiem berjanji dukungan percepatan link and match juga akan terus dilakukan. Kemendikbud juga akan melakukan program kursus dan pelatihan untuk kecakapan kerja dan kecakapan kewirausahaan bagi lebih dari 66 ribu orang.

7. Kampus merdeka

Dok.IDN Times/Istimewa

Berbagai program Kampus Merdeka telah dikeluarkan Kemendikbud selama 2020 lalu. Pada 2021 ini, Mendikbud mengatakan akselerasi akan dilakukan dengan berbagai macam pendanaan.

Mulai dari competitive funding dan matching funding untuk memastikan partisipasi industri, universitas kelas dunia, hingga organiasasi sosial kelas dunia semau terlibat dalam membantu pendidikan tinggi di Indonesia.

Baca Juga: Siapkan Dana Rp1,25 T, Ini 3 Terobosan Nadiem di Merdeka Belajar ke-6

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya