Koalisi Warga Kawal New Normal: Jangan Jadi New Abnormal
Data dan temuan lapangan Lapor COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perwakilan Koalisi Warga untuk Lapor COVID-19, Irma Hidayana menyampaikan data temuan yang dilakukan oleh Lapor COVID-19 di sejumlah daerah di Indonesia. "Kami ingin mengawal ini supaya tidak menjadi new abnormal," kata Irma dalam konferensi pers yang ditayangkan lewat kanal YouTube Lapor COVID-19, Sabtu (30/5).
Lapor COVID-19 menghimpun data ODP, PDP, dan angka positif terkonfirmasi COVID-19 yang meninggal di seluruh kabupaten kota di seluruh Indonesia. Tepatnya di 479 kabupaten/kota dari total 514 Kabupaten/Kota yang ada.
"Hasil rekap yang kami lakukan tiap hari, kami menemukan pelaporan ODP dan PDP masih belum seragam. Belum memenuhi anjuran WHO yang meminta semua pencatatan terkait kematian COVID-19 sebagai kematian COVID-19," kata Irma dalam paparannya.
Baca Juga: Jika Memaksa Terapkan New Normal, Ini Skenario Terburuk bagi Indonesia
1. Hanya 22 Provinsi yang ikut anjuran pencatatan versi WHO
Irma mengingatkan Who pada 11 April 2020 lalu telah mengatakan bahwa pencatatan kematian itu harus terus di-update datanya. Pencatatan juga disebutkan mencakup mereka yg meninggal memiliki gejala klinis COVID-19 harus dicatat sebagai kematian COVID saja. "Karena bisa jadi ada lack of accses untuk mendapat test PCR," kata Irma.
Lapor COVID-19 mencatat hanya ada 22 dari 34 Provinsi yang mengikuti anjuran pencatatan WHO. Ke-22 provinsi tersebut adalah Banten, Bengkulu, DIY, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan timur, Kepulauan Riau, Lampung, NTT, Papua Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara.
Bahkan, menurut Irma, tidak semua Provinsi memiliki pencatatan kematian ODP dan PDP.
Baca Juga: Ribet dan Mahal, Wisata di New Normal Diramalkan Minim Peminat
Baca Juga: Pengamat: Indonesia Gak Menyongsong New Normal, tapi New Backward!