TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kota Tua Jakarta Jadi Kawasan Praktik Baik Pemakaian Bahasa Indonesia

Kota Tua Jakarta susul status serupa di kawasan TMII

Suasana Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah yang berada di Kota Tua, Jakarta Barat pada Rabu (5/8/2020) (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menetapkan kawasan Kota Tua Jakarta sebagai "Kawasan Praktik Baik Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik". Keputusan ini disampaikan Nadiem pada Rabu (9/9/2020).

"Melalui kesempatan ini dengan suka cita saya tetapkan Kota Tua Jakarta sebagai kawasan praktik baik pengutamaan bahasa negara di ruang publik," kata Nadiem dalam tayangan video yang disiarkan akun YouTube Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Baca Juga: Curhat Nadiem Makarim: Jadi Mendikbud Tugas Terberat Dalam Hidup Saya

1. Nadiem ucapkan terima kasih kepada Anies Baswedan

Pemprov DKI Jakarta Tetapkan Kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar pada Rabu (9/9/2020) (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Dalam penetapan Kota Tua Jakarta sebagai Kawasan Praktik Baik Penggunaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik, Nadiem tak lupa mengucapkan terima kasih untuk dukungan dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta, Bapak Anies Baswedan, yang telah mendukung terwujudnya kawasan Kota Tua sebagai Kawasan Praktik Baik Pengutamaan Bahasa Negara, ucap Nadiem.

Menurut Nadiem, Kota Tua Jakarta selain menjadi ikon sejarah dan rekreasi, juga menjadi wahana edukasi bagi masyarakat dalam berbahasa.

"Kawasan Kota Tua dapat menjadi contoh bentuk pembinaan pada kawasan lain yang menjadi ikon DKI Jakarta serta masyarakat Jakarta yang sangat heterogen," ucap Nadiem.

2. Dilakukan sebagai upaya menjaga bahasa Indonesia.

ilustrasi Kantor Pos Indonesia yang berada di Kota Tua, Jakarta Barat (IDN Times/Aldila Muharma)

Menurut Mas Menteri, begitu Nadiem akrab disapa, Kota Tua Jakarta merupakan situs sejarah yang mengantarkan Jakarta terus bertumbuh hingga saat ini.

"Pada dasarnya kegiatan ini merupakan contoh baik dari upaya gotong-royong untuk menjaga dan merawat penggunaan bahasa Indonesia di masyarakat luas," ujar Mas Menteri.

Dia berharap, dengan dilakukannya kegiatan ini dapat menjadi langkah nyata dari Kemendikbud dan masyarakat dalam merawat dan menjaga bahasa Indonesia. Mendikbud optimistis bahasa negara akan selalu hadir di tengah perkembangan berbagai bahasa yang semakin pesat.

Baca Juga: Nadiem Kenang Sosok Malik Fadjar, Mantan Mendikbud yang Berpulang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya