TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menpan RB Beberkan Kronologi Kecurangan Seleksi CPNS 2021 di Buol

Diduga kecurangan seleksi CPNS dilakukan dalam bentuk tim

Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Tjahjo Kumulo (Dok. Kemenpan RB)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo angkat bicara soal kecurangan dalam pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2021 di Pemkab Buol, Sulawesi Tengah. Tjahjo mengungkapkan kronologinya.

Menpan RB menyebut ada tindak penghapusan hasil bukti kecurangan yang terjadi. Kecurangan diduga tidak hanya dilakukan oleh satu orang.

Baca Juga: BKN Endus Kecurangan Seleksi CPNS 2021 di Buol Sulawesi Tengah

1. Kronologi kecurangan seleksi CPNS 2021 di Buol

Ilustrasi peserta CPNS mengikuti tes SKD CPNS di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Menpan RB, kecurangan berawal saat ada oknum yang meng-install software remote access di perangkat komputer yang digunakan peserta SKD.

"Software ini dipasang atau diinstal oleh Kepala BKPSDM bersama dua orang lainnya pada malam hari, (menurut) hasil bukti rekaman CCTV dihapus, tapi bisa di-recovery oleh Tim BKN dan BSSN," kata Tjahjo menutip dari ANTARA, Selasa (26/10/2021).

Pada pelaksanaan SKD, pengawas disebut-sebut curiga ketika komputer yang sebelumnya telah diinstal software sempat mengalami blue screen. Saat kondisi ini terjadi, peserta yang menempati komputer tidak mau dipindahkan ke komputer lain.

"Posisi duduk di komputer ini sudah diatur sebelumnya oleh panitia lokal, terlihat dari hasil rekaman CCTV," ujar Tjahjo.

2. Kecurangan diduga dilakukan dalam tim

MenPAN-RB Tjahjo Kumolo (IDN Times/Helmi Shemi)

Dalam audit trail, ditemukan bukti yang dianggap memperkuat dugaan terjadinya kecurangan. Peserta yang bersangkutan disebut menampilkan kurang lebih 30 soal dalam rata-rata tujuh detik.

"Ini sangat tidak mungkin terjadi karena rata-rata waktu bagi peserta minimal 50-54 detik. Artinya, dengan waktu yang begitu pendek tidak mungkin orang bisa membaca soal dengan sangat cepat," ujar Tjahjo.

Diduga peserta yang bersangkutan hanya menampilkan soal yang kemudian dijawab oleh pihak di luar lokasi terselenggaranya SKD.

"Ada dugaan tidak dilakukan oleh satu orang, tetapi dalam bentuk tim yang bertugas membantu menjawab soal-soal ujian," ujar Tjahjo.

Baca Juga: BKN Minta Masyarakat Jangan Harap Lulus CPNS Lewat Jalur Belakang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya