Pemerintah Kaji Pemulangan Anak Yatim Piatu dari ISIS
Pemerintah ingin mengindari risiko anak terpapar radikalisme
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah hingga kini tengah melakukan kajian terhadap gagasan pemulangan anak-anak yatim piatu yang orangtuanya bergabung dengan ISIS di Suriah. Leadimg sector yang akan menangani kajian terhadap persoalan ini ialah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Memang ada kebijakan, Yatim Piatu dipulangkan. Karena mereka tidak jadi bagian dari gerakan itu," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian, dalam diskusi akhir pekan bertajuk "WNI ISIS Dipulangkan atau Dilupakan?" di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, pada Sabtu (7/3).
Baca Juga: Langkah Pemerintah Tidak Pulangkan ISIS Eks WNI Dinilai Sudah Tepat
1. Belum menjadi keputusan tetap
Dia mengatakan pemerintah bertanggung jawab terhadap anak-anak yatim piatu yang berusia di bawah 10 tahun agar mereka tidak terlantar. Meski demikian, wacana tersebut masih dalam tahap pendalaman oleh pemerintah.
"Kenapa dikaji? Kita tidak tahu keterpaparannnya. Ada yang hanya yang ikut saja, ada yang kemungkinan sudah terpapar," kata Donny. Persoalan seberapa jauh anak-anak itu terpapar, kata dia, harus betul-betul dipantau agar tidak.menimbulkan masalah keamanan di Indonesia.
Baca Juga: KPAI Usul Anak-Anak Eks WNI Anggota ISIS Dikaji Sebelum Dipulangkan