TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perludem: Pemilu 2019 Bukan Pemilu Serentak, Tapi Pemilu Borongan

Kurang adil bagi pemilih dan penyelenggara

IDN Times/Margith Juita Damanik

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, menilai pemilihan umum 2019 tidak tepat disebut sebagai pemilihan umum serentak.

"Kalau dalam pandangan kami, Pemilu 2019 lebih tepat disebut sebagai pemilu borongan. Jadi memborong lima jenis pemilu sekaligus," kata Titi di kawasan Cikini, Jakarta Selatan, Sabtu (11/5).

1. Kapok pemilu borongan

KPU

Titi juga menyatakan bahwa pihaknya merasa kapok akan pemilu borongan. Karena pemilu borongan ini penuh dengan masalah. "Kemarin itu ada beberapa problem yang membuat kita kapok," kata Titi.

2. Beban penyelenggaraan tidak kompatibel

Pixabay

Menurut Titi, beban penyelenggaraan pemilu 2019 tidak kompetibel dengan penyelenggara pemilu. Menurutunya penyelenggara pemilu tidak dapat bekerja dengan baik dan proporsional.

"Juga pada satu sisi pemilu yang sifatnya borongan ini membebani para kontestan pemilu, khususnya para caleg yang membuat pemilu kita ini lebih didominasi oleh interest atau ketertarikan kepada pemilu presiden ketimbang kepada pemilu legislatif," kata Titi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya