Risiko Nikah Siri dan Pernikahan Anak yang Dipromosikan Aisha Weddings
Ada dampak kesehatan dan nonkesehatan nikah di usia anak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, menyebutkan banyak risiko yang menghantui dari tren nikah siri dan pernikahan usia anak yang marak terjadi di tengah masyarakat Indonesia.
Hal ini disampaikan menyusul viralnya wedding organizer Aisha Weddings yang mempromosikan nikah siri, poligami, dan pernikahan di usia anak.
"Yang paling berat itu adalah anak perempuan itu dia kemudian menjadi objek. Dia (perempuan dan anak) menjadi manusia kelas dua dibandingkan dengan si suaminya," ujar Alissa saat dihubungi IDN Times, Rabu (10/2/2021).
"Karena ketika dia menikah di usia yang sangat muda, tentu dia belum punya kematangan untuk membangun keluarganya. Itu dampaknya sudah sampai ke sana," ujar Alissa lagi.
Baca Juga: Aisha Weddings: Lebih baik Menikah Daripada Mati Kelaparan
1. Ada dampak kesehatan dan non-kesehatan
Selain dampak kepada kemampuan perempuan atau anak perempuan yang dinikahkan belum cukup umur untuk membangun keluarga, Alissa mengingatkan, banyak ancaman risiko kesehatan yang menghantui.
"Kanker serviks lah, kematian ibu, kematian bayi, stunting, segala macam itu adalah dampak kesehatan," Alissa menyebutkan.
"Tapi kalau dari sisi keluarga itu, ternyata banyak keluarga problemnya itu adalah cara pandang keluarga terhadap anak perempuan sampai saat ini. Itu problem sangat besar," sambung dia.
Baca Juga: Polisi Segera Usut Tuntas soal Aisha Weddings yang Tawarkan Nikah Siri