Gempa 7,2 SR Guncang Halmahera, Begini Penjelasan BNPB
Terjadi 65 kali gempa susulan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pelaksaan harian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan gempa bumi yang terjadi di Halmahera Selatan pada Minggu sore (15/7) berkekuatan 7,2 skala richter.
Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 0,56 LS dan 128,06 BT atau tepatnya di darat pada jarak 63 kilometer arah timur Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, pada kedalaman 10 kilometer.
Hingga 15 Juli 2019 pukul 07.00 WIB, Hasil monitoring Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan 65 kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo di atas 5 dan kedalaman 10 kilometer.
Baca Juga: Pascagempa Bumi 7,2 SR, Aktivitas di Pelabuhan Babang Sudah Normal
1. Gempa disebabkan aktivitas sesar Sorong-Bacan
Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter terjadinya gempa, dapat dikatakan ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Sorong-Bacan.
"Ini terjadi karena adanya pergesekan sesar. Di daerah pusat gempa itu ada batuan vulkanik dan sedimen sehingga terjadi pergeseran dan menyebabkan guncangan besar," kata Agus saat ditemui di Graha BNPB, Senin (15/7).
Baca Juga: [BREAKING] Maluku Diguncang 2 Kali Gempa Dahsyat Sepekan Ini