TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemensos Kirim Bantuan ke Nduga, ada Beras hingga Mainan Anak

Bantuan ke Nduga dikirim dalam dua tahap

ANTARA FOTO/Marius Frisson Yewun

Jakarta, IDN Times - Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan seluruh bantuan tahap II selesai dikirim pekan ini ke wilayah konflik, Kabupaten Nduga, Papua. Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, Harry Hikmat menjelaskan, bantuan yang diberikan tidak hanya di bidang logistik saja, melainkan juga untuk kesehatan dan pendidikan.

Menurut Harry Hikmat, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku telah menerima laporan dari tim Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial yang menyatakan, seluruh bantuan tahap II akan diterbangkan ke Kabupaten Wamena, pekan ini.

Baca Juga: Pengungsi di Nduga Diduga Kelaparan, Kemensos Kirim Bantuan

1. Bantuan ke Nduga disalurkan 2 tahap

Dok. Istimewa / Kementerian Sosial

Bantuan untuk pengungsi konflik bersenjata di Provinsi Papua terdiri dari dua tahap dengan nilai Rp740.449.000. Tahap pertama yang telah disalurkan berupa 50 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP), yang terdiri dari 10 ton lewat Jayapura, 10 ton ke Distrik Mbua, Distrik Yal, Distrik Mbulmu Yalma, dan 30 ton melalui Kabupaten Wamena.

Bantuan ini telah diserahterimakan kepada pemerintah daerah Kabupaten Nduga. Selain itu, pemerintah daerah juga menyalurkan bantuan sembako pada tahap pertama ini.

Sembako tersebut terdiri dari mie instan sebanyak 1.680 karton, gula pasir 9.520 kg, minyak goreng 9.873 liter, garam 19.200 bungkus, ikan kaleng 9.550 bungkus, dan kopi 9.550 bungkus.

Harry menambahkan, bantuan tahap II terdiri dari perlengkapan bermain sebanyak 250 paket, perlengkapan belajar anak 250 paket, perlengkapan olahraga 30 paket, dan perlengkapan kebutuhan kelompok rentan (balita, lansia, kebutuhan khusus) 850 paket.

“Semua bantuan tersebut saat ini sudah berada di gudang Dinas Sosial Provinsi Papua dan siap diterbangkan ke Wamena,” kata Harry.

2. Kemensos juga berikan dukungan psikososial

IDN Times/Humas Kemensos

Kemensos RI telah merencanakan kegiatan layanan dukungan psikososial. Hal tersebut dilakukan melihat adanya kebutuhan yang cukup mendesak selain kebutuhan dasar, yaitu pelayanan kesehatan karena penyintas banyak yang mengalami luka-luka akibat berjalan kaki dari Kabupaten Nduga ke Kabupaten Jayawijaya.

“Asesmen dilakukan terhadap penyintas usia anak sekolah SD sampai SMA, dan guru yang mengajar di sekolah darurat di Gereja Kingmi, Distrik Sinakma, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua,” kata Harry.

3. Sulitnya pendataan jumlah pengungsi

Dok. Istimewa / Kementerian Sosial

Asesmen yang dilakukan Kemensos pada Februari lalu juga menunjukkan adanya kesulitan petugas dalam melakukan pendataan pengungsi, karena tidak ada penampungan khusus. Mereka tersebar di rumah sanak saudara, sehingga tidak terpantau pemenuhan kebutuhan dasarnya.

Untuk kondisi sekolah, berdasarkan hasil asesmen menunjukkan sekolah darurat yang terbuat dari terpal dan kayu kurang memadai sebagai tempat belajar dan mengajar, padahal anak akan menghadapi Ujian Nasional.

Baca Juga: Kemensos: Kami Belum Menerima Laporan Pengungsi Meninggal di Nduga

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya