Pengamat: Pasangan Prabowo-Jokowi Rendahkan Martabat Presiden
Pemilih lebih ingin figur baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengamat politik dari Voxpol, Pangi Syarwi Chaniago, menilai kemunculan usulan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Joko "Jokowi" Widodo pada Pilpres 2024, merupakan hal wajar. Namun, menurut dia, martabat Jokowi bakal jatuh jika mencalonkan sebagai cawapres Prabowo pada pemilu mendatang.
“Wacana duet Jokowi-Prabowo sah saja menurut saya di dalam iklim demokrasi,” kata Pangi dalam keterangan tertulis, Jumat (16/9/2022).
“Betul kah Jokowi mau menjadi cawapresnya Prabowo? Mohon maaf, nampaknya tawaran tersebut justru merendahkan wibawa dan martabat Jokowi, yang pernah menjadi presiden dua periode,” sambung dia.
Baca Juga: Jokowi Jawab Isu Bakal Jadi Cawapres: Itu dari Siapa?
1. Kemungkinan duet Prabowo-Jokowi tak mulus pada Pilpres 2024
Pangi menilai duet Prabowo-Jakowi tak memiliki jaminan untuk melenggang mulus pada Pilpres 2024. Sebab, menurut Pangi, publik lebih menilai Jokowi cukup dua periode dan tidak lagi maju pada Pemilu 2024.
Dia memprediksi, ‘approval rating’ terhadap Presiden Jokowi bisa terus turun jika ngotot ingin maju pada Pilpres 2024. Hal itu bakal berpengaruh pada citra dan elektabilitas Jokowi.
“Ada kemungkinan figur Jokowi tidak lagi sepopuler ketika maju pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, dan jangan lupa perilaku pemilih Indonesia itu juga akan kemungkinan jenuh, stagnan, mereka rindu figur-figur yang lebih segar populis, dan membawa harapan baru di dalam visi capresnya,” ujar Pangi.
Baca Juga: Demokrat Minta Jokowi Contoh SBY, Tolak Jadi Cawapres Usai 2 Periode