TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dapat Program Gratis Ongkir, UMKM di Banyuwangi Mulai Bangkit

Gratis ongkir membuat konsumen tertarik

Program kerjasama gratis ongkir di Banyuwangi. IDN Times/Istimewa

Banyuwangi, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memberikan bantuan berupa subsidi gratis ongkos kirim (ongkir) produk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ke seluruh Indonesia melalui jasa pengiriman Kantor Pos.

Program tersebut membuat pelaku UMKM berupaya mengubah strategi pemasaran secara konvensional ke pasar digital (online) dan mulai kembali bangkit memanfaatkan program gratis ongkir tersebut.

Baca Juga: Asosiasi UMKM Banyuwangi: 40 Persen Gaptek Jualan Online

1. Sebelumnya hanya dititipkan ke warung-warung

Program kerjasama gratis ongkir di Banyuwangi. IDN Times/Istimewa

Pelaku UMKM olahan makanan De Rilief Jaya, Awalul (36), salah satu yang memanfaatkan program gratis ongkir tersebut. Saat mendengar ada program gratis ongkir, Awalul langsung memaksimalkan pemasaran produknya secara online, seperti olahan ikan pedas, tahu krispi, sambal petis dan sale tepung.

Pasar online dengan biaya ongkos kirim luar kota memang dinilai memberatkan pelanggannya, terutama selama pandemik. Belum lagi kemasan produk yang dikirim ke luar kota juga terbilang lebih mahal untuk menjaga kualitas.

"Sebelumnya karena dampak pandemik saya sempat tidak produksi camilan, hanya dititipkan ke warung dengan kemasan lebih ekonomis. Saat denger ada gratis ongkir ini, seneng banget, karena ke konsumen gak mikir ongkir lagi. Kalau ongkir kan berat," ujar Awalul saat dihubungi, Minggu (23/5/2021).

Awalul saat ini sering mengirimkan paket makanannya ke Surabaya, Bali, Malang, dan Cirebon. Untuk mendapatkan program tersebut, ia cukup menunjukkan KTP dan salah satu syarat, yakni Nomor Induk Berusaha (NIB), atau surat keterangan usaha dari kelurahan bagi yang belum memiliki NIB.

"Cuma bawa NIB sama KTP ke kantor Pos terdekat," katanya.

2. Terpaksa berhentikan pekerja

Program kerjasama gratis ongkir di Banyuwangi. IDN Times/Istimewa

Sementara itu, pelaku UMKM lain asal Banyuwangi, Endang Sulistiawati, juga memanfaatkan program ini dengan mengirim produk rambak ikan kakap, ke Kudus dan Bandung.

"Sebelum pandemik pesanan banyak, sehari bisa 100 bungkus. Sekarang pesanan mulai banyak lagi, tapi belum sebanyak dulu, baru separuhnya. Semoga ongkir gratis semakin memantapkan usaha kami," ujarnya.

Sebelumnya akibat pandemik yang membuat pesanannya turun dan berhenti produksi. Ia akhirnya terpaksa memberhentikan 2 pekerjanya.

"Tadinya karyawan ada dua, terpaksa diberhentikan selama pandemik," ujarnya.

Baca Juga: Kegiatan UMKM Menurun di Kuartal IV-2020, Pelaku UMKM Tetap Optimistis

Verified Writer

Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya