TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alasan Kuat Jenderal Gatot Tolak Gabung ke Partai Pelita

Partai Pelita berseloroh Gatot tak gabung ke Partai Ummat

Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum DPP Partai Pelita Beni Pramula menawari mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn), Gatot Nurmantyo untuk bergabung ke partainya. Mulanya, Beni menyebut Gatot sebagai prajurit aktivis.

"Bapak selain merupakan seorang Panglima, tetapi juga seorang prajurit dan aktivis, karena jarang sekali seorang Panglima mau berada di tengah-tengah massa untuk mendengarkan aspirasi, tidak takut untuk dikritik bahkan dihujat," ujar Beni dalam pidatonya di Rakernas pertama Partai Pelita, Ancol, Jakarta Utara, Senin (16/5/2022).

Dia kemudian mengajak Gatot untuk bergabung di Partai Pelita.

"Saya pikir beliau merupakan prajurit yang aktivis, ya kalau berminat Pak masuklah ke Partai Pelita, kita berjuang bersama-sama membangun bangsa ini Pak, jangan ke partai lain jangan ke Partai Ummat," katanya.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Bakal Jadi Capres Lewat Partai Pelita Din Syamsuddin?

Baca Juga: Din Syamsuddin Bicara Fokus Partai Pelita di Pemilu 2024

1. Respons Gatot

Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Usai menghadiri Rakernas Partai Pelita, Gatot kemudian menyampaikan dirinya enggan bergabung bersama partai politik.

"Saya tidak berpartai ya. Pak Din mengajak saya, tetapi biar Pak Din berjuang di partai, saya tidak berpartai," kata Gatot.

Selain itu, Gatot juga mengaku belum ada partai politik lain yang menawarinya untuk bergabung.

"Belum ada itu," ucapnya.

Baca Juga: Taktik Ampuh Partai Pelita Demi Lolos Pemilu 2024, Fokus ke Hal Ini

2. Partai Pelita berupaya hadirkan budaya politik beradab

Pengurus DPP dan MPP Partai Pelita (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam pidatonya, Beni menjelaskan Partai Pelita berupaya hadir dengan membawa nilai kesantunan hingga keramahan.

"Kami berupaya menghadirkan budaya politik beradab untuk menjadi pelita bagi kehidupan kebangsaan dan sekaligus pelita di segala kondisi yang menyertai masyarakat," katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya