TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anggota DPR Minta BPDPKS Diaudit karena Rugikan Petani Sawit

Petani dipungut biaya, tapi bantuan diserahkan ke koperasi

Anggota Komisi VI DPR Fraksi NasDem, Rudi Hartono Bangun (dok. Pribadi)

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi VI DPR RI, Rudi Hartono Bangun, meminta Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) diaudit. Hal itu karena dianggap telah merugikan petani sawit.

Rudi mengaku mendapat laporan dari petani sawit yang merasa kecewa, karena BPDPKS memberikan bantuan alat berat kepada koperasi. Padahal, para petani yang dipungut iuran dan tidak mendapat bantuan dana.

"17 juta petani sawit yang dipungut biaya oleh BPDPKS kecewa semua. Mereka butuh bantuan bibit dan pupuk, tapi kok BPDPKS malah beri bantuan ke koperasi atas rekomendasi Wilmar," ujar Rudi melalui pesan singkat kepada IDN Times, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga: Ombudsman Mau Audit BPDPKS Tahun Depan, Ada Apa? 

Baca Juga: Banyak Kampanye Negatif Soal Sawit, Ini yang Dilakukan BPDPKS

1. Pertanyakan cara pemberian bantuan oleh BPDPKS

Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Rudi Hartono Bangun (dok. Pribadi)

Rudi mempertanyakan cara pemberian bantuan oleh BPDPKS kepada petani sawit. Menurutnya, yang lebih membutuhkan bantuan adalah petani, bukan koperasi besar.

"Logikanya di mana? Petani sawit kecil rata-rata butuh bibit, pupuk dan lain-lain," ucap dia.

2. Hanya ada satu koperasi yang diberi bantuan

Anggota Komisi VI DPR Fraksi NasDem, Rudi Hartono Bangun (dok. Pribadi)

Rudi kemudian menyoroti hanya satu koperasi saja yang diberi bantuan. Legislator dapil Sumatra Utara III ini pun merasa heran.

Logikanya alat berat tersebut apakah mau dijadikan aset kontraktor tambang? Berapa nilai miliar harga eskavator dan kenapa hanya 1 lokasi diberikan? Kenapa tidak BPDPKS berikan bibit unggul ke petani sawit kecil, misal 120 batang sawit per hektare per petani?” kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya