TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aturan Tinggi Badan Masuk TNI Diubah, Moeldoko: Disiapkan untuk Perang

Moeldoko tak mempersoalkan soal aturan tinggi badan diubah

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa mengubah aturan tinggi badan untuk masuk sebagai calon anggota TNI. Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko, tak mempermasalahkan hal tersebut.

"Prajurit TNI disiapkan untuk perang, bukan baris berbaris, bukan untuk protokol. Jadi, ketinggian itu bisa disesuaikan, suatu saat saya bersama perwira Prancis ketika saya di UN di military observation waktu itu, teman saya dari Prancis pendek," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Baca Juga: Andika Revisi Aturan Penerimaan Soal  Tinggi Badan Calon Taruna Akmil

Baca Juga: Andika Perkasa Masuk Radar Capres 2024 Pilihan NasDem

1. Tinggi badan tak suatu masalah untuk anggota militer

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Tinggi badan tak jadi masalah untuk anggota prajurit TNI. Moeldoko menceritakan, rekannya asal Prancis menyebut tinggi badan bukan suatu masalah untuk anggota militer, sebab anggota militer yang memiliki tinggi badan rendah, bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain.

"'Eh Moeldoko, Anda ngerti gak? Kalau kita perang, kita harus lewati lorong-lorong kecil, orang seperti saya (pendek) ini yang bisa melewati," ucap dia.

"Maknanya apa, prajurit itu dibentuk untuk bertempur, bukan sekadar protokoler atau baris berbaris, sehingga persoalan tinggi badan itu disesuaikan, kalau kita lagi gizinya bagus, masyarakat Indonesia tinggi-tinggi, mungkin menyesuaikan. Jadi jangan itu jadi persoalan ya," sambung Moeldoko.

2. Moeldoko sebut aturan tinggi badan juga sering menjadi perdebatan di lingkungan TNI

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Lebih lanjut, mantan Panglima TNI itu menerangkan, aturan tinggi badan juga sering menjadi perdebatan di lingkungan militer. Bahkan, kata dia, perdebatan itu kerap memanas.

"Perdebatan di lingkungan perwira TNI itu biasa, karena setiap kita sekolah di ruangan sekolah, itu berdebat kita, betul-betul berdebat, kalau perlu meja di gebrak-gebrak biasa itu, cuma kan gak kelihatan," kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya