Cak Imin Usul NU-Muhammadiyah Jadi Pemenang Nobel Perdamaian 2022
Sebagai Wakil Ketua DPR, Cak Imin berhak mengusulkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berencana mengusulkan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai pemenang Nobel Perdamaian 2022-2023. Rencana ini merujuk pada usulan pemenang Nobel Perdamaian 1996, Jose Ramos Horta, yang berharap NU-Muhammadiyah meraih penghargaan tersebut.
Cak Imin menjelaskan, pihak yang bisa mengajukan pemenang Nobel Perdamaian adalah presiden, anggota DPR, rektor universitas. Selain itu, pemenang nobel perdamaian juga bisa mengusulkan.
"Sebagai anggota dan Wakil Ketua DPR, saya berhak dan memenuhi syarat untuk mengajukan nominasi calon penerima hadiah Nobel," ujar Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/2/2022).
"Maka pada hari ini, saya secara resmi mengajukan nominasi NU-Muhammadiyah sebagai wakil Indonesia untuk penerima hadiah Nobel Perdamaian 2022-2023," sambungnya.
Baca Juga: Cak Imin: Namanya JHT, Ya Dapatnya di Masa Tua
Baca Juga: Jokowi Didesak Copot Menaker, Begini Respons Ketum PKB Cak Imin
1. Cak Imin sebut NU-Muhammadiyah berperan dalam menciptakan perdamaian
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyebut, NU-Muhammadiyah memiliki peran dalam menciptakan perdamaian di Indonesia. Dua ormas Islam itu dinilai mampu menciptakan rasa damai dan toleran.
"Berkat NU-Muhammadiyah, Indonesia dapat menjadi contoh negara dengan penduduk muslim terbesar dan menjalankan sistem demokrasi dan negara yang stabil dan aman," ucapnya.
Editor’s picks
NU-Muhammadiyah juga telah lama berkontribusi dalam upaya perdamaian, bantuan kemanusiaan dan advokasi secara internasional. Tujuannya, kata Cak Imin, untuk membuat dunia lebih damai.