TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Catatan Sejarah Gempa Besar dan Tsunami yang Melanda Pacitan dari 1840

Pacitan berhadapan dengan zona gempa megathrust

Ilustrasi gempa bumi. (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut wilayah Pacitan, Jawa Timur berpotensi mengalami tsumani setinggi 28 meter dan berlangsung selama 29 menit.

Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, ada sejumlah catatan gempa besar yang terjadi di Pacitan. Gempa besar itu juga mengakibatkan tsunami.

"Catatan sejarah menunjukkan bahwa pada 4 Januari 1840 terjadi gempa Jawa yang memicu terjadinya tsunami di Pacitan, setelah gempa berakhir," ujar Daryono, Jumat (17/9/2021).

Baca Juga: BMKG: Pacitan Berada di Zona Aktif Gempa dan Megathrust 

Baca Juga: Ini Ancaman Bahaya, Penyebab, hingga Mitigasi Potensi Tsunami Pacitan

1. Sejarah gempa besar di Pacitan hingga timbulkan tsunami

Ilustrasi tsunami (IDN Times/Mardya Shakti)

Daryono melanjutkan, pada 20 Oktober 1859, terjadi gempa di Pulau Jawa yang menimbulkan tsunami menerjang Teluk Pacitan. Peristiwa itu menewaskan sejumlah awak kapal.

Pada 11 September 1921, Jawa kembali diguncang gempa besar berkekuatan 7,6. Pusat gempa berada di zona outer rise selatan Pacitan yang juga memicu tsunami.

Tsunami itu juga tercatat menghantam Cilacap dan juga dimungkinkan mengenai Cilacap.

Pada 27 September 1937, Pacitan kembali diguncang gempa. Skala intensitas gempa VIII-IX MMI. Sebanyak 2.200 rumah roboh dan sejumlah orang meninggal dunia dalam peristiwa itu.

2. Pacitan berhadapan dengan zona gempa megathrust

Ilustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Daryono menerangkan, Pacitan berada di wilayah yang berhadapan dengan sumber gempa megathrust.

"Sebagai daerah yang berhadapan dengan zona sumber gempa megathrust, wilayah Pacitan merupakan daerah rawan gempa dan tsunami," ujar Daryono kepada wartawan, Rabu (15/9/2021) lalu.

Daryono menerangkan, berdasarkan pemantauan BMKG terhadap aktivitas kegempaan sejak 2008, terlihat wilayah selatan Pacitan beberapa kali terbentuk klaster seismisitas. Kendati, klaster pusat gempa yang terbentuk tidak diakhiri dengan terjadinya gempa besar.

"Wilayah selatan Pacitan merupakan bagian dari zona aktif gempa di Jawa Timur yang mengalami peningkatan aktivitas kegempaan," ucapnya.

Wilayah Pacitan juga tercatat dalam beberapa tahun terakhir, sering terjadi gempa dengan guncangan yang dirasakan masyarakat.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Pacitan Potensi Gempa dan Tsunami Setinggi 28 Meter

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya