Cerita Sukarno Bujuk Tiongkok Ikut KAA: Jangan Mengurung Diri Saja
Sukarno menggambar bendera Aljazair
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, menceritakan peran Presiden pertama RI Ir. Sukarno, dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955. Megawati menerangkan, KAA 1955 merupakan gerakan negara non-blok.
Saat itu, Sukarno juga mengajak negara-negara yang belum maju dan belum merdeka untuk bergabung dalam Konferensi Asia Afrika. Salah satu negara yang dibujuk Sukarno adalah Tiongkok.
"Jadi, yang paling saya kagumi adalah dengan caranya Bung Karno itu bisa mengajak yang namanya sekarang menjadi Republik Rakyat Tiongkok untuk ikut di dalam Konferensi Asia-Afrika tersebut. Ketika itu beliau berhubungan dengan Ketua Mao Zedong,” ujar Megawati dalam sambutan virtualnya di acara Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective, Senin (7/11/2022).
"Beliau (Sukarno) bilangnya begini, 'kalian itu jangan mengurung diri saja di dalam yang disebut Tirai Bambu. Sudah saatnya kalian pun harus ikut sebagai salah satu bangsa yang mempunyai penduduk terbesar di dunia',” ujar Megwa mengutip pernyataan Sukarno.
Baca Juga: Megawati Khawatir 'Mabuk' Bila Solidaritas Antarnegara Hilang
Baca Juga: Cerita Megawati, Sukarno Desain Bendera Aljazair Sebelum Merdeka
1. Negara yang belum merdeka diberikan status sebagai peninjau tapi diprotes
Dalam kesempatan itu, Megawati menjelaskan, ketika itu Sukarno menempatkan negara yang belum merdeka sebagai peninjau. Namun, hal itu diprotes Aljazair yang belum merdeka saat itu.
“Ketika itu datanglah delegasi Aljazair, mereka protes. Karena memang waktu itu Aljazair belum merdeka. (Mereka protes) karena tidak mau jauh-jauh datang, kok (ditempatkan) sebagai peninjau. Jadi Bung Karno diberitahu,” ucap Mega.