TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diisukan Jadi Ketum Golkar, Jokowi: Sementara Jadi Ketua Indonesia

Jokowi menanggapi dengan guyonan

Presiden Joko Widodo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo buka suara terkait isu akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Dia menanggapi dengan tertawa.

"Saya sementara ini ketua Indonesia saja," ujar Jokowi, seraya tertawa, seperti diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (21/3/2024).

Baca Juga: Jokowi Tak Memenuhi Syarat jika Ingin Jadi Ketum Golkar

1. Airlangga pertanyakan isu Jokowi bakal jadi Ketum Golkar

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, merasa heran dengan isu Presiden Jokowi akan menjadi penggantinya di partai berlambang pohon beringin itu.

"Kata siapa?" tanya Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024.

Baca Juga: Isu Jokowi Jadi Ketum Golkar, Airlangga: Kata Siapa?

2. Jokowi tak penuhi syarat jadi Ketum Golkar

Presiden Jokowi menyerahkan bantuan beras ke warga Kabupaten Bekasi, pada Jumat (16/2/2024) (dok. Sekretariat Presiden)

Sementara, pengamat politik Ujang Komarudin menilai, Jokowi tak memenuhi syarat bila ingin jadi orang nomor satu di Golkar.

"Ya, sebetulnya kalau Jokowi Jadi ketum Golkar kan tidak memenuhi syarat, kan Ketum Golkar itu harus pernah jadi pengurus di tingkat pusat, daerah, atau organisasi pendiri selama lima tahun. Lalu juga pernah aktif di organ selama lima tahun, lalu didukung oleh 30 suara pemilih minimal. Kan gitu," ujar Ujang kepada IDN Times, Rabu (20/3/2024).

Ujang menerangkan, syarat menjadi ketua umum sudah tertulis di Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Golkar. Dia mempertanyakan apakah kader Golkar rela AD/ART partai diubah demi mengakomodasi individu tertentu.

"Jadi, itu kan tidak memenuhi syarat juga dalam konteks bisa menjadi ketua umum, tetapi kalau AD/ART-nya diubah, tapi apakah mau kader-kader Golkar mengubah seenaknya AD/ART, itu hanya untuk mengakomodir individu atau orang-orang tertentu," ucap pengajar di Universitas Al Azhar Jakarta itu.

Baca Juga: Menang Pilpres 2024, Prabowo Subianto Berterima Kasih ke Jokowi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya