TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hubungan Jokowi dan Megawati Dinilai Sering Panas Dingin, Kenapa?

Politisi PDIP belakangan sering mengkritik Jokowi

Jokowi, Ma'ruf Amin, Megawati Soekarnoputri. Dokumentasi 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta, Ujang Komarudin menilai hubungan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sering panas dingin. Hal itu terlihat dari beberapa kali sejumlah kader PDIP yang mengkritik Jokowi.

"Ini terlihat dari indikasi misalkan, kader-kader PDIP sering mengkritik Jokowi, Masinton, Puan, Effendi Simbolon," ujar Ujang kepada IDN Times, Rabu (25/8/2021).

Meski demikian, Megawati di sebuah acara menangis karena Jokowi sering dikritik. Menurut Ujang, hubungan tersebut merupakan kondisi yang naik turun. Kadang mengkritik, kadang membela.

"Terakhir ini Megawati menangis ingin mem-back up Jokowi. Artinya, di situ terjadi hubungan yang naik turun, dan itu secara politik merupakan hal yang biasa," ucapnya.

Baca Juga: Megawati Sedih Jokowi Dihina, PKS: Santuy Aja, Balas dengan Prestasi

1. Kritik disampaikan karena PDIP merasa tak diperhatikan Jokowi

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin (IDN Times/Rochmanudin)

Ujang menduga, sejumlah kritik yang disampaikan karena PDIP merasa tak diperhatikan oleh Jokowi. Salah satunya terkait penanganan pandemik COVID-19.

"Mungkin PDIP tidak terlalu banyak diperhatikan oleh Jokowi, mungkin. Akhirnya tadi, memicu kadang-kadang kritik dari PDIP sendiri, sedangkan PDIP sebagai pengusung Jokowi, Jokowi itu kader PDIP," ucapnya.

Baca Juga: Jokowi dan Megawati Bertemu di Istana Siang Ini, Bahas Apa?

2. Jokowi lebih pilih Luhut dibanding kader PDIP

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Kemudian, Ujang mengatakan dalam penanganan pandemik, Jokowi lebih memilih Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut merupakan kader Golkar.

"Bisa jadi kan ini terkait penanganan pandemik, PDIP tidak dilibatkan, yang dilibatkan Luhut, dan itu memicu protes dari PDIP dan lain sebagainya," katanya.

Menurutnya, hal itu merupakan dinamika politik. Hubungan yang terjadi antara PDIP dan Jokowi yang dianggap naik turun juga baisa dalam politik.

Baca Juga: Gokil! Kaesang Parodikan Baliho Puan dan Airlangga buat Promosi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya