TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Ingatkan Pemprov Jatim, Kasus Kematian COVID-19 Masih Tinggi

Jokowi minta kepala daerah tak hanya duduk di kantor

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengukuhkan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya Minggu (15/8/2021). Humas Pemrov Jatim.

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta kepada jajaran Pemprov Jawa Timur untuk tetap berhati-hati terkait kasus kematian COVID-19 yang terbilang masih tinggi. Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara pengarahan kepada Forkopimda Provinsi Jawa Timur dalam kunjungan kerja ke provinsi tersebut.

"Kemudian yang berkaitan dengan angka kematian. Hati-hati, di Jawa Timur tinggi sekali, 7,1 persen, hati-hati, tinggi sekali. Ini tinggi sekali," ujar dalam video diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/8/2021).

Jokowi menduga, tingginya kematian itu karena pasien isolasi mandiri tak mendapat perawatan medis. Dia meminta untuk pasien isoman untuk segera dibawa ke tempat isolasi terpusat.

"Yang kedua komorbid. Dua ini kenapa tinggi?" ucapnya.

Baca Juga: Fadli Zon Kritik Jokowi Tak Minta Maaf Atas Meninggalnya Pasien COVID

1. Jokowi meminta kepala daerah tak hanya duduk di kantor

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas pada Rabu (4/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi meminta kepada seluruh kepala daerah tak hanya duduk di kantor dalam penanganan pandemik COVID-19. Menurutnya, yang dibutuhkan adalah kepemimpinan lapangan.

"Kita sekarang nggak bisa kerja lagi makro tuh, nggak bisa ya. Kerja duduk di kantor nggak bisa. Posisi seperti ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan lapangan," katanya.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus Sembuh COVID-19 RI Capai 26.122, Jatim Tertinggi

2. Jokowi beri tiga arahan

Presiden Jokowi beri sambutan di acara Pembukaan Inovasi Indonesia Expo 2020 pada Selasa (10/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Dalam kesempatan itu, Jokowi menitipkan tiga kunci dalam penangana pandemik. Salah satunya mengenai isolasi mandiri (isoman) harus dilakukan di isolasi terpusat (isoter)

"Yang pertama, pindahkan yang isoman ke isoter. Semua kabupaten/kota pindahkan yang isoman ke isoter. Yang kedua vaksinasi yang dipercepat. Kecepatan vaksinasi ini menjadi kunci," ucapnya.

Ketiga, pasien yang sudah masuk dalam isoter harus segera diberikan obat. Jokowi mewanti-wanti untuk tidak terlambat. "Karena saya masih mendengar banyak dari bawah ini yang sering terlambat tiga ini," katanya.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Kasus Harian COVID-19 Pernah Diprediksi Capai 160 Ribu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya