Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mendukung pengunduran diri KH Miftachul Akhyar dari Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Yahya mengatakan, keputusan Kiai Miftach yang juga Rais 'Aam PBNU sudah final.
"Kita persilakan saja. Sampai hari ini, Rais 'Aam masih menyatakan itu keputusan final dari beliau, dan beliau tidak ingin mengubah keputusan itu," ujar Yahya dilansir dari NU Online, Rabu (16/3/2022).
Baca Juga: Waketum MUI Buat Surat Terbuka untuk PBNU: Kami Butuh Kiai Miftach
Baca Juga: Kiai Miftachul Akhyar Mundur, Siapa Pengganti Ketua Umum MUI?
1. Ketum PBNU yakin Kiai Miftach punya pertimbangan
Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar mengikuti acara Mukernas MUI. (youtube.com/OFFICIAL TVMUI) Yahya mengatakan, mendukung apa yang sudah menjadi keputusan Kiai Miftach. Dia meyakini, keputusan tersebut memiliki pertimbangan yang matang.
"Kami semua mendukung, karena kami yakin bahwa Rais 'Aam mempunyai pertimbangan-pertimbangan yang matang dan sempurna," katanya.
2. Anwar Abbas buat surat terbuka untuk PBNU
Anwar Abbas, Waketum MUI. IDN Times/Siti Umaiyah Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, menyampaikan surat terbuka untuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Surat terbuka itu disampaikan usai Kiai Miftachul Akhyar mengirimkan surat pengunduran diri sebagai Ketua Umum MUI.
Salah satu alasan Kiai Miftach mengundurkan diri karena amanat Muktamar ke-34 NU tak memperbolehkan dirinya rangkap jabatan. Sebab, Miftah saat ini juga menjabat sebagai Rais Aam PBNU.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
"Saya benar-benar sedih dan berduka serta bingung dan tidak tahu akan bicara apa. Beliau, Pak KH Miftachul Akhyar kami pilih untuk menjadi ketua umum kami di MUI dengan suara bulat tanpa ada lonjong sedikitpun," ujar Anwar dalam keterangannya, Kamis (10/3/2022).
Anwar mengatakan, Kiai Miftach merupakan sosok ulama yang rendah hati. Kehadirannya sebagai Ketua Umum MUI diharapkan bisa menjadi pemersatu umat.
"Tapi herannya saya mengapa NU tidak membolehkan dan merelakannya bagi melaksanakan tugas suci dan mulia tersebut, sehingga saya benar-benar jadi bingung sendiri dibuatnya. Yang membuat saya menjadi semakin bingung lagi karena sepanjang pengetahuan saya, NU itu sudah menegaskan jati dirinya bahwa dia bukan hanya untuk dirinya saja tapi juga untuk umat dan bagi bangsa," ujarnya.
Baca Juga: Anwar Abbas Mohon ke PBNU agar Kiai Miftah Diizinkan Rangkap Jabatan