TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penanganan Bencana Lambat Megawati Sentil Pemda: Harus Kerja Lapangan!

Megawati menyebut penanganan bencana di daerah lambat

Megawati Soekarnoputri Meresmikan Patung Bung Karno (youtube.com/PDI Perjuangan)

Jakarta, IDN Times - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, meminta para kepala daerah harus kerja lapangan. Megawati menilai, penanganan bencana di daerah saat ini masih lambat.

Hal itu disampaikan Megawati dalam acara rapat koordinasi pembangunan nasional (Rakorbangnas) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dalam sambutannya, Megawati mengaku pernah turun langsung ketika terjadi tsunami di Kepulauan Banggai saat menjadi wakil presiden.

"Saya pergi sendiri, kepala saya jadi sakit," ujar Megawati dalam channel YouTube infoBMKG, Kamis (29/7/2021).

Megawati merasa heran banyak gedung yang terbuat dari beton hancur. Sementara, rumah yang terbuat dari kayu sedikit yang mengalami kerusakan.

"Saya dalam hati tertawa, mengapa? Bangunan-bangunan yang dari beton semuanya runtuh. Tapi yang dari kayu katakanlah hanya sedikit, enggak mengalami rusak berat," katanya.

Dalam kesempatan itu, Megawati kemudian menyinggung peran kepala daerah yang harus turun langsung ke lapangan. Dia menyebut, hal itu juga sudah disampaikan ke Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Ini juga saya bilang kepada Presiden, pemimpin daerah adalah yang kerja lapangan. Tidak kayak sekarang duduk begini," ucapnya.

Baca Juga: Megawati: Bukan Sombong, Sayalah yang Buat BMKG, BNPB, BNN, KPK

Baca Juga: BMKG Peringatkan Multibencana Geohidrameteorologi Semakin Meningkat 

1. Megawati sebut penanganan bencana di daerah lambat

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ketika memberikan sambutan "Sarasehan Nasional Indonesia Muda Membaca Bung Karno" pada Selasa, 29 Juni 2021 (Tangkapan layar Megawati Institute)

Selain itu, Megawati juga menilai penanganan daerah terkait bencana lambat. Menurutnya, para pejabat di daerah atau pemerintah daerah (pemda) meremehkan karena bencana tidak datang setiap hari.

"Jadi bagi daerah, saya sangat melihat sampai saat ini, mohon maaf daerah sangat lambat sekali karena masih dalam pola pikir 'ah bencana enggak selalu terjadi tiap hari'. Jadi tidak ada rutinnya," kata Mega menyentil kepala daerah.

Padahal, kata dia, ketika bencana terjadi, jumlah korban pasti ada. Untuk itu, Ketua Umum PDIP ini meminta kepada pemerintah daerah untuk selalu mengalokasikan anggaran untuk penanganan bencana.

2. Megawati ungkap dirinya yang melahirkan BMKG, BNPB, BNN hingga KPK

Ilustrasi gedung Merah Putih KPK (www.instagram.com/@official.kpk)

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri menyatakan sebagai orang yang berperan dalam terbentuknya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Pernyataan itu disampaikan Megawati saat menghadiri acara Rakorbangnas BMKG secara virtual.

"Mungkin harus saya sampaikan kenapa saya muncul di BMKG ini, supaya dimengerti disebut tokoh, jadi sedikit saja. Ketika saya menjadi wakil presiden, saya ditugasi oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk menangani pada waktu itu adalah bencana konflik dan kebencanaan," ujar Megawati.

Karena penugasan dari Presiden, Megawati menyatakan siap. Setelah itu, di Kantor Wakil Presiden Megawati mencari tahu lembaga apa yang mengurusi mengenai kebencanaan.

"Saya benar-benar merasa terkejut karena waktu itu tempat yang sekarang disebut BMKG itu berada di sub direktorat jenderal, kalau sekarang Kementerian Perhubungan," ucapnya.

Baca Juga: Megawati Kasih PR ke Anak-anak: Dari Mana Asal Kodok dan Kupu-Kupu? 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya