Profesor yang Puji Jokowi Jenius Harap RI Bisa Damaikan AS dan China
Dunia butuh kerja sama AS dan China untuk atasi pandemik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Profesor dan Peneliti Institute di National University of Singapore, Kishore Mahbubani, mengapresiasi Indonesia sebagai negara yang akan menjadi tuan rumah Presedensi G20. Kishore percaya Indonesia mampu menyukseskan agenda tersebut.
"Indonesia mempunyai budaya musyawarah dan mufakat yang dibutuhkan dalam G20 sekarang," ujar Kishore saat mengisi kuliah umum di Golkar Institute, Rabu (27/10/2021).
Dalam kuliah umumnya, Kishore berharap Indonesia mampu mendamaikan permusuhan Amerika Serikat (AS) dan China dalam Presedensi G20. Kishore merupakan akademisi Singapura yang menulis artikel berjudul 'The Genius of Jokowi'.
Baca Juga: Profil Kishore Mahbubani, Akademisi Singapura yang Sebut Jokowi Jenius
1. Pandemik sulit diatasi karena konflik AS dan China
Kishore kemudian menjelaskan awal mula dibentuknya Presedensi G20 oleh Amerika Serikat. Presedensi G20 ini dibentuk untuk menyatukan sejumlah negara dalam mengatasi krisis ekonomi global.
Ketika itu, krisis ekonomi global berhasil dikendalikan. Namun, kata dia, krisis yang saat ini terjadi akibat pandemik COVID-19 tak bisa diatasi.
Hal itu karena negara yang tergabung dalam Presedensi G20 tidak berkumpul untuk membahas solusi dalam menghadapi pandemik COVID-19.
"Namun sayangnya, G20 tidak mengadakan pertemuan karena adanya konlfik geopolitik antara Amerika Serikat dan China. Amerika Serikat dan China ada dalam konflik geopolitik berupa perang dagang. Hal ini menghambat kinerja G20 dalam menyelesaikan masalah global, termasuk pandmeik COVID-19," ucapnya.
Baca Juga: Akademisi yang Puji Jokowi Jenius Masuk Tim Pakar Golkar Institute