TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satgas: Gelombang 3 COVID Diprediksi Terjadi Desember, Bisa Dicegah!

Banyak faktor yang bisa memicu terjadinya gelombang 3 COVID

Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito saat di RSDL Idjen Boulevard. Dok/istimewa

Jakarta, IDN Times - Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito mengatakan, gelombang ketiga penularan virus corona diprediksi akan terjadi pada Desember 2021. Tapi, Ganip yakin gelombang ketiga COVID-19 bisa dicegah.

“Ancaman gelombang ketiga yang diprediksi oleh para ahli akan terjadi di bulan Desember,” ujar Ganip dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/11/2021).

Baca Juga: Satgas COVID-19 Ungkap Cara Agar Indonesia Tak Alami Gelombang Tiga

Baca Juga: Wisata Banyuwangi Ramai, IDI Ingatkan Gelombang Ketiga COVID-19

1. Alasan prediksi gelombang tiga terjadi di Desember

Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Ganip menerangkan, Desember merupakan bulan akhir tahun yang bertepatan dengan libur Natal dan tahun baru (Nataru). Sehingga, diprediksi akan terjadi kerumunan masyarakat di sejumlah titik.

Selain itu, Desember juga masuk dalam periode pergantian cuaca. Sehingga, dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang.

“Karena disitulah saat Nataru, disitulah adanya pergantian cuaca. Ini yang menjadi suatu ancaman peningkatan COVID-19,” ucapnya.

2. Satgas COVID optimistis gelombang tiga bisa dicegah

Ilustrasi COVID-19. (IDN Times/Aditya Pratama)

Meski demikian, Ganip optimistis gelombang ketiga penularan COVID-19 di Indonesia bisa dicegah. Menurutnya, kunci pencegahan adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan.

"Saya yakin dengan kekuatan dan pola penanganan yang sudah ditemukan, maka kita boleh yakin Desember tidak akan terjadi gelombang ketiga," katanya.

Selain protokol kesehatan, Ganip juga meminta untuk memperkuat tracing, tracking dan treatment. Tak hanya itu, dia juga mendorong vaksinasi untuk terus dikebut.

"Kalau itu kita sudah oke, saya yakin kita bisa mengendalikan COVID-19 ini," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya